LIDABESI, ROLLE.id–Fenita Amalo, gadis manis yang satu ini menyita perhatian publik. Khabar kehilanganny mampu menarik empati warganet, di dunia maya. Dunia nyata pun demikian.
Nita, memang pergi dari rumahnya, kemudian dilaporkan sebagai orang hilang, sejak Selasa (16/5). Karena keberadaanya kini belum ada yang tahu, dan belum balik rumah. Khabar Nita, masih ditunggu cemas keluarganya hingga kini.
Namun, di balik laporan kehilangan itu, ada serentetan peristiwa yang diduga menjadi penyebab ‘minggatnya’ Nita dari rumahnya, Selasa (16/5) sekira pukul 09.00 pagi.
Bahwa Nita, sebelumnya merupakan seorang mahasiswi di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Belakangan, keluarganya dibuat syok, lantaran tak kuliah sejak bulan Januari 2023 ini.
Tapi Nita, yang dengan keahlianya untuk beralibi, mampu menyakinkan orang tuanya terhadap status kuliahnya. Dan keluarga ikut percaya dan larut dalam setiap alasannya.
“Ada banyak hal, makanya bisa sampai begini. Karena sebagai keluarga, kami sangat prihatin dengan kondisi orang tua. Apalagi bapaknya yang sudah tua,” kata Demis Fangidae, yang mengaku sebagai kakak ipar dari Nita, kepada ROTE MALOLE, Minggu (21/5).
Demis, kemudian mengisahkan kronologi hingga Asti Amalo, istrinya membuat Laporan Polisi (LP) orang hilang terhadap Nita. Di mana, Asti, adalah kakak kandung dari Nita.
Nita, disebutnya, sejak berkenalan dengan seorang pria sewaktu berkuliah di Kupang, berpengaruh terhadap usaha menggapai mimpinya. Kerap, Nita, harus berbohong demi pria yang telah mencuri hatinya.
Barang-barang berharga yang dimiliki Nita, beberapa kali digadaikan demi pria yang dicintainya. Itu dilakukan untuk melunasi hutang bahkan kebutuhan sang pria, kekasihnya.
“Pernah sampai gadai Nita, pung ijazah di tempat rental oto. Bilangnya, pacar pakai oto tapi sonde (tidak) ada uang untuk bayar. Sampai beberapa hari baru tebus dan ambil kembali ijazah,” kata Demis.
“Jadi waktu gadai ijazah, Nita, kontak minta uang di kakaknya, Asti. Katanya ada butuh untuk kuliah,” ungkapnya.
“Ternyata bukan pakai untuk kuliah tapi pakai bayar uang rental oto. Utang beberapa hari dengan gadai ijazah sebagai barang jaminan,” sambungnya.
Bahkan, banyak hal yang sudah diperbuat Nita, hanya gegara seorang pria yang disebut Demis, bernama Triyadi Sadjan, alias Yadi. Nita, akhirnya tak lagi tinggal di indekos yang sebelumnya ditempati.
Setelah tak lagi di kostnya yang lama, dekat kampus IAKN tempatnya berkuliah, Nita, kemudian diketahui telah tinggal sekost bersama lelakinya itu. Dan keluarga terus berupa untuk menemukanya.
“Sekitar satu minggu sebelum buat laporan Nita, hilang, bapa mantu pi (pergi) Kupang. Ternyata, Nita sonde kost lagi di tempat lama. Barang-barangnya masih ada, dan dia sonde bayar uang kost,” kata Demis.
“Keluarga cari di Kupang. Dan dari tanya pi tanya baru tahu kalau dia deng (dengan) laki-laki ini (Yadi) kost dekat Puskesmas Sikumana. Bapa mantu deng keluarga cari di sana, ternyata dapat informasi kalu dia kost di Maulafa,” ungkapnya.
Sebelum itu, masih kata Demis, Nita, terlebih dulu menelpon keluarganya untuk menjemput. Namun, Nita, malah tak menunggu di lokasi yang ditentukan sendiri.
Bahwa, Nita, menelpon bapaknya, Joel Amalo, untuk menjemputnya di depan SMK 6. Yang saat itu, Joel, bersama keluarga sudah 4 hari berusaha mencari Nita, di Kupang.
Demis, bilang, saat menelpon, Nita, sambil menangis, minta dirinya untuk segera dijemput. Sayangnya, Nita, malah bergeser ke tempat lain, setelah keluarga dan bapaknya, Joel, tiba di tempat yang ditentukanya.
“Sampai di depan SMK 6 Kelapa Lima, bapa mantu telpon. Nita, bilang tunggu nanti dia keluar. Tunggu pung tunggu, Nita, sonde datang, dan telpon sonde aktif lagi,” kisah Demis.
“Setelah itu, ada keluarga di BTN Kolhua, sempat dapat lia Nita, keluar dari warung makan di Maulafa. Tapi nomor hp Nita, tetap sonde aktif. Makanya keluarga lanjut cari dan ketemu di kostnya yang baru, di Maulafa,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)