BA’A, ROLLE.id–Abdul Syukur, merupakan salah satu wasit yang ditugaskan Asprov NTT, untuk memimpin pertandingan di Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXII Rote Ndao.
Kepemimpinanya dinilai sangat merugikan tim peserta ETMC. Protes lisan tak jarang diterima Asprov PSSI, langsung di meja Inspektur Pertandingan (IP).
Menyusul protes resmi melalui surat kepada Asprov. Semuanya tentang kepemimpinan wasit. Abdul Syukur, salah satunya.
Sebelum adanya protes itu, Abdul Syukur, juga pernah menerima keadaan ‘pahit’ di tengah lapangan. Ini diterima dari pemain dalam laga yang dipimpinya.
Yakni, Heron Ago, pemain PSN Ngada, dengan kata makian. Kemudian Zainal, striker Persami Maumere, Muhammad, yang membuka dan melempar baju kepadanya.
Keduanya sama-sama diganjar kartu merah oleh Abdul syukur, yang memimpin pertandingan (wasit).
Terhadap keputusanya di beberapa pertandingan, kemudian disorot dan berbuntut protes dengan bersurat resmi kepada Asprov PSSI NTT.
Diketahui, sebanyak 5 tim yang ajukan protes. Terakhir dari manajemen, Perserond, yang langsung meminta Asprov PSSI NTT, memulangkanya.
Bahwa Abdul Syukur, sudah membuat kecewa seluruh pendukung bahkan masyarakat Rote Ndao, atas keputusanya yang menganulir satu gol dicetak pemain Perserond.
Dalam surat bernomor : N/PSRND/VU20 tanggal 30 Agustus 2023, manajer Perserond Rote Ndao, Joni Adu, memberikan catatan buruk dalam kepemimpinan wasit, Abdul Syukur.
Catatan tersebut diambil dari laga semi final tuan rumah Perserond melawan PSN Ngada. Laga ini berlangsung di lapangan sepak bola Paulina Haning Bullu Holoama Rabu (30/8).
Bahwa, gol yang dicetak pemain Perserond menurut wasit Abdul Syukur, adalah tidak sah. Yang menurutnya, hakim garis sudah terlebih dahulu mengangkat bendera pertanda off-side saat terjadi kemelut di depan gawang PSN Ngada.
Namun, dalam rekaman video live streming Milenial Spirit, nampak salah satu pemain belakang PSN Ngada berada persis di garis gawang, setelah melihat penjaga gawang keluar menghalau bola. (*/ROLLE/JIT)