BA’A, ROLLE.id–Antrian panjang kendaraan bermotor untuk memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kabupaten Rote Ndao, rasa-rasanya belum berujung.
Kondisi ini begitu memprihatinkan di semua Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang ada di Rote Ndao.
Menyusul adanya operasi penertiban yang dilakukan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Rote Ndao, semenjak Senin (12/5).
Di mana, operasi tersebut dilaksanakan persis di pintu keluar di tiga SPBU, yang terletak di dalam ibukota Ba’a, dan sekitarnya.
Sejumlah kendaraan bodong dijerat, karena diduga sebagai pemicu penumpukan kendaraan dalam antrian yang panjang mengular itu
Namun demikian, kondisi tersebut hanya berlangsung sesaat, dengan antrian yang sedikit terurai.
Dan karena dirasa belum membaik, memantik kritis dari warganet yang satu ini kepada para pemangku kepentingan. Terlebih pihak kepolisian dan pemerintah, dikritiknya begitu pedas.
“Sekarang mau kasih salah sapa lai, kemarin kemarin ada yg bilang masyarakat mengeluh BBM susah karna ada mafia BBM. Sampai hari ini ktong blm dengar ada 1 pun mafia BBM yg ditangkap,” tulis akun Facebook @Max Lite, di grup Anak Rote Anti Korupsi, Rabu (15/5).
Dalam postinganya, ia juga menyoroti pelaksanaan operasi penertiban kendaraan bodong, yang dilaksanakan Satlantas Polres Rote Ndao.
Menurutnya, operasi tersebut tidak serta-merta menjamin berkurangnya antrian kendaraan untuk mengakses BBM bersubsidi di SPBU.
Yang dengan tegas disampaikan bahwa pemerintah kerap mengkambing-hitamkan masyarakatnya sendiri.
Dan masyarakat kecil juga disebutnya dipaksa untuk menerima keadaan. Kemudian dilepas begitu saja dengan tak bertanggung jawab dalam penanggulangan masalah BBM.
“Jangan bikin masyarakat kecil terus yg jadi kambing hitam,” tulis akun @Max Lite.
“Setelah ini siapa lagi yg mau dijadikan kambing hitam?,” kesal @Max Lite, dalam postinganya. (*/ROLLE/JIT)
