LEKUNIK, ROLLE.id–Paket Ita Esa, pasangan Paulus Henuk-Apremoi Dudelusy Dethan, kencang diterpa beragam isu miring.
Santer belakangan ini tentang ‘amunisi’ sebagai elemen paling utama dalam mobilitas politik.
Itu terjadi hanya karena pasangan nomor urut satu ini, terlihat ‘absen’ beberapa hari pasca dibukanya masa kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rote Ndao, Rabu (25/9).
Dari situlah muncul spekulasi yang bertujuan memecah-belah dukungan terhadap Paulus-Apremoi.
“Mereka buat isu bahwa saya sudah lari ke Jakarta untuk gadai rumah sepuluh milyar,” beber Paulus, di hadapan pendukungnya dalam kampanye terbatas di Desa Lekunik Kecamatan Lobalain, Rabu (9/10).
“Saya bilang, puji Tuhan, syukur alhamdulillah,” ucapnya bersyukur.
“Itu doa, mudah-mudahan saya dapat rumah sepuluh milyar di Jakarta,” lanjutnya bersyukur.
Ditegasnya bahwa dirinya tak pernah berhutang atau menggadai apapun untuk membiayai kegiatan politiknya masuk Pilkada Rote Ndao.
Apalagi sampai menggadai rumah yang saat ini ditempati keluarganya, ditegasnya adalah tidak benar.
“Itu sangat tidak mungkin. Itu adalah fitnah. Hoaks. Putar balek, alias omong kosong,” tegasnya.
Sementara itu, dalam orasinya, Apremoi, terus mengedukasi pendukungnya untuk tidak salah mencoblos, di hari pemilihan nanti.
Kemudian, dengan menggunakan filosofi telur, Apremoi menegaskan bahwa kehidupan baru, alias perwujudan perubahan dimulai dari komitmen masyarakat yang ingin berubah.
“Kalau bukan sekarang kapan lagi baru mau berubah. Dan kalau bukan paket Ita Esa, siapa lagi,” ucapnya membakar semangat juang para pecinta perubahan.
“Untuk itu, mantapkan hati untuk pilih paket Ita Esa. Nomor satu untuk Rote Ndao lebih bae,” ucap Apremoi. (*/ROLLE/JIT)