BA’A, ROLLE.id–Reses perdana anggota DPR RI Komisi I, Gavriel Putranto Novanto, di tanah terselatan Nusantara ini langsung dibanjiri unek-unek warga.
Dari perahu yang nyasar hingga jembatan tinggal nama, dibeberkan tanpa tedeng aling-aling di hadapan politisi muda itu, Kamis (26/6) lalu.
Dengan tempat reses yang dipusatkan di halaman Kantor DPD II Golkar Rote Ndao, pengurus kecamatan, kader desa, hingga simpatisan datang bukan hanya untuk bersalaman.
Ada curhatan kepada Gavriel, tentang sumur bor yang tak kunjung jadi, beasiswa PIP yang terlalu jauh dijangkau, hingga kisah pilu guru honorer komite yang tersisih dari seleksi CPNS.
Namun satu curhatan paling mencuat dengan geletiknya adalah soal bantuan perahu. “Lucu ini, yang dapat malah petani, bukan nelayan,” ujar seorang warga sambil geleng-geleng kepala penuh heran.
Sontak, ruangan kantor DPD yang full berwarna Kuning itu riuh dengan tawa getir. Perahu yang nyasar jadi bintang hari itu.
Tak tinggal diam, Gavriel, menyimak dengan seksama. Buku catatannya penuh coretan, menunjukkan bahwa telinga dan tangannya sama-sama bekerja.
Dan ia menegaskan bahwa datang ke Rote Ndao, bukan sekedar menampilakan gagahnya sebagai salah satu anggota DPR RI. Gavriel, ingin bertanya dan mendengar secara langsung, biar memahami akar masalahnya.
“Kalau saya bawa bantuan sekarang, siapa tahu malah enggak (tidak) sesuai. Makanya saya tanya dulu, biar tepat sasaran,” katanya bijak.
Gavriel, dengan perhatiannya juga fokus terhadap infrastruktur Rote Ndao. Perjuangannya dipastikan berlanjut di Senayan, melalui jaringan lintas komisi, terhadap kondisi jembatan Penanggadi-Kandale, yang putus dan memaksa warga memutar jauh.
“Rakyat kita ini pekerja keras. Sayang, kalau fasilitasnya tidak mendukung,” kata Gavriel, dengan menyorot bantuan perahu yang salah alamat.
“Mungkin perahunya mau bertani juga. Siapa tahu belajar tanam hidroponik di laut,” jawab Gavriel, memantik gelak tawa yang bikin cair suasana, membawa pesannya sampai mengakar. (*/ROLLE/JIT)
