LEKIK, ROLLE.id–Ada sebuah pengakuan yang terungkap dari bibir Frist Marsel Adu, Rabu (19/6).
Diungkap menyusul adanya polemik yang dipicu dari ucapanya sendiri.
Bahwa, Paulina Haning-Bullu, alias PHB, akhirnya diakui sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Rote Barat Daya (RBD).
Sebab, setelah terikat dalam ikatan pernikahan, PHB otomatis menjadi bagian dari masyarakat adat. Juga sosial di wilayah tersebut.
Di mana, PHB, disebutnya sebagai istri dari Leonard Haning. Dan Leonard, yang dikenal dengan pangilan Lens, adalah warga RBD.
“Karena sudah kawin (menikah) dengan bapak Lens, maka dengan sendirinya ibu PHB, menjadi orang Thie (RBD),” kata Frits M. Adu, saat menghubungi ROTE MALOLE, melalui panggilan suara WhatsApp, Rabu (19/6).
“Jadi itulah yang mau saya klarifikasi bahwa, ibu PHB adalah orang Thie. Itu saja,” sambungnya.
“Sekaligus menyampaikan permohonan maaf atas hal itu,” tambahnya.
Menurutnya, tak ada maksud lain atas ucapan yang terlanjur keluar dari mulutnya sendiri.
Sehingga sebagai masyarakat, wajib menjunjung nilai adat yang diwariskan turun-temurun. Dan maafnya itu mewakili penghargaan paling tinggi, atas budaya tersebut.
“Itu kesalahan (saya) jadi mohon maaf. Karena memang ibu Paulina, sudah kawin dengan bapak Lens, maka (PHB) dengan sendirinya jadi orang Thie (RBD),” ulang Frits, di balik telepon.
“Karena secara adat dan budaya (Rote) setelah kawin, maka ibu Paulina (PHB) adalah orang Thie,” ungkapnya.
“Jadi ini merupakan permohonan maaf secara terbuka, bahwa ibu PHB, itu adalah orang Thie. Sebelumnya adalah kesalahan, jadi saya mohon maaf,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)
