Gegara Sebatang Rokok, SSK Hajar JDR hingga Babak Belur, Dipukul Pakai Balok yang Tertancap Paku

BA’A, ROLLE.id–SSK, seorang pria berusia 25 tahun, masih menjalani perawatan medis, akibat timah panas yang dihadiahkan aparat kepolisian sektor (Polsek) Rote Tengah, Kamis (3/8). SSK, merupakan tersangka (TSK) kasus penganiayaan berat, pada bulan Maret lalu.

Korbanya, adalah Josep Due Ruma, alias JDR, yang dihajar tanpa ampun oleh SSK. Belasan pukulanya secara beruntun dilepaskan hingga korban jatuh tak berdaya.

Tindakanya itu membuat darah korban keluar dari luka di beberapa bagian tubuh. Yang tak hanya menggunakan tangan, korban juga ditendang, dan dihajar dengan menggunakan dua benda lain.

“Korban dipukul sekitar belasan kali. Juga dengan balok dan kursi plastik hingga patah,” kata Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, dalam kegiatan konferensi pers, di ruang lobi Mapolres Rote Ndao, Sabtu (5/8).

“Nih, ada paku-pakunya juga,” sambungnya, dengan memperlihatkan sebuah balok berukuran kecil, dan kursi plastik berwarna hijau, yang digunakan SSK, menghajar JDR.

Tindakan tersebut, disebutnya disebabkan dari masalah sepele. Yang saat itu, tersangka bersama Petrus Fanggidae, sedang meneguk Minuman Keras (Miras).

Korban, kata Mardiono, bermaksud mencari Orgenes Fanggidae. Namun karena sedang tak berada di rumah, korban lanjut mencari, dan mendapati di rumah Petrus.

“Korban duduk, ikut gabung bersama tersangka SSK, dan mengkonsumsi Miras,” ucap Mardiono.

Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, didampingi sejumlah pejabat, menunjukan kayu balok sebagai salah satu barang bukti yang digunakan tersangkan SSK, menghajar korban JDR, dalam kegiatan konferensi pers, Sabtu (5/8). (Foto : Dok. ROTE MALOLE)

Sambil meneguk minuman tersebut, korban mengeluarkan dua batang rokok. Satu batang diberi kepada Orgenes, dan sebatang untuk dirinya.

Ternyata, ada sebungkus rokok yang disimpan korban di dalam sakunya. Rokok tersebut kemudian terlihat, tanpa korban menyadarinya.

“Jang marah, rokok tinggal dua batang saja,” kata Mardiono, mengutip keterangan korban dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Karena rokok yang disimpan sudah diketahui, korban pun langsung mengeluarkan, dan menyedorkan kepada tersangka. Namun, tersangka yang terlanjur tersinggung, tak mau peduli dengan tawaran tersebut.

Orgenes, sempat menyela korban, dengan maksud biarlah rokoknya dibawa pulang. Tapi korban sudah merelakan rokoknya dihisap bersama-sama.

Dan sebelum melakukan tindakan penganiayaan, tersangka sempat mengeluarkan kalimat, yang di dalamnya disebut ‘maut’. Korban pun merespon, dengan menanyakan maksud tersangka.

Sayangnya, korban tak dijawab dengan kalimat sebagaimana yang diharapkan. Tubuhnya malah dengan brutal dipukul tersangka tanpa ampun. Korban menderita sejumlah luka lebam dan robek, sehingga tak bisa beraktifitas selama sepekan.

“Seketika itu, tersangka bangun dan langsung menganiaya korban. Leher korban dicekik, kemudian dipukul dengan sebuah kursi plastik,” kata Mardiono.

“Korban berusaha lari. Namun tersangka terus mengejar dan memukul korban di bagian punggung dengan sebatang kayu balok. Kayu ini masih ada paku-pakunya,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.