SIOMEDA, ROLLE.id–Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Rote Ndao, berkomitmen melestarikan nilai-nilai budaya yang ada daerahnya. Melalui pacuan kuda, PSI berkenyakinan kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, berangsur pulih.
Hal ini dibuktikan dengan menyelenggarakan pacuan kuda PSI Cup-1. Bahwa, dengan kekhasan nilai budaya yang dimiliki dalam uji ketangkasan tersebut, tak sedikit memantik antusias warga yang datang menonton.
Warga yang datang, berasal dari Kecamatan Landu Leko, Rote Timur, Pantai Baru, Rote Selatan, hingga Lobalain. Bahkan, warga yang tinggal di Kecamatan Rote Barat Daya dan Roten Barat Laut, juga datang. Tak ketinggalan yang berasal dari Kecamatan Loaholu.
Di mana, kegiatan tersebut dilaksanakan selama 4 hari di wilayah Desa Siomeda, Kecamatan Rote Tengah. Sehingga dengan rentangan waktu itu, warga dapat memanfaatkan untuk menjajakan beraneka macam jualan.
Lokasi jualan pun langsung disediakan PSI di sekitar arena balapan kuda. Berikut, tidak dibebankan biaya retribusi kepada setiap pedagang yang kebanyakan berasal dari Desa Siomeda, dan Nggodimeda.
“Kami sepakat, bahwa yang mau berjualan, silahkan saja. Karena kegiatan pacuan kuda ini sudah lama tidak diselenggarakan, jadi pasti banyak orang yang datang nonton,” kata ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Rote Ndao, Simson Polin, kepada ROTE MALOLE, Senin (27/6).
Kesepakatan tersebut, menurutnya berangkat dari kerelaan masyarakat setempat. Bahwa, sebuah lahan dihibahkan oleh pemiliknya, untuk digunakan sebagai arena uji ketangkasan dan kecepatan memacu kuda.
“Ini karena sambutan yang luar biasa dari warga. Bahwa dari keluarga Ndaomanu, relakan sebuah lahan untuk kami, agar PSI bisa selenggarakan acara ini. Tidak pakai bayar-bayar atau biaya sewa pakai,” ungkapnya.
“Sebelum pembukaan, Rabu (22/6) warga sangat antusias untuk siapkan lapak-lapak jualan. Mulai dari sore hingga malam, lokasi yang digunakan untuk pacuan, sudah sangat ramai. Dan kami juga sangat senang melihat bahwa, walau didera pandemi Covid-19, tetapi semangat untuk bangkit masih dimiliki,” ungkapnya lagi
“Memang belum terlalu besar dampaknya, tapi paling tidak mereka terdorong untuk terus bangkit. Sehingga setelah kami rata-ratakan, pendapatan paling rendah dalam satu hari untuk satu pedagang adalah Rp. 250.000. Maka dalam 4 hari sudah diperoleh Rp. 1.000.000. Inilah yang PSI terus dorong untuk membantu pemerintah, melakukan pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” tutupnya. (*/ROLLE/TIM)