SUESAMA, ROLLE.id–Sebuah ajakan serius disampaikan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, saat menyerahkan dua kode register desa persiapan. Yang masing-masing adalah desa persiapan Suesama dan Leteklain, di wilayah Kecamatan Lobalain, Rabu (23/2) lalu.
Ajakan tersebut disampaikan, menyusul beredarnya sebuah postingan yang ditulis seseorang dan diposting di media sosial (Medos) Facebook. Dari postingan tersebut, menurutnya telah hilang nilai etika dan budaya sebagai orang Rote.
Dalam postingan tersebut, demikian Bupati Paulina, pemosting seolah membangun opini publik untuk membenci pemerintah. Di mana, pemosting, kata Bupati Paulina, menuliskan bahwa Dana Siap Pakai (DSP) belum disalurkan karena masih diendapkan untuk memperoleh bunga.
“Uang itu ada. Ada Rp. 107.325.000.000, tapi bukan di rekeningnya pemerintah. Jangan percaya informasi yang beredar di Medsos, yang katanya, pemerintah sengaja endapkan uang untuk dapat bunga. Itu hoax, jangan percaya,” tegas Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Rabu (23/2) lalu di desa persiapan Suesama.
Hal yang sama juga disampaikanya saat melanjutkan kunjungan kerjanya (Kunker) di desa persiapan Leteklain. Dirinya berharap, masyarakat tidak mudah termakan isu liar yang beredar di Sosial Media (Sosmed)
“Jangan percaya itu, karena tidak benar. Kalau mau tahu, datang dan tanya langsung kepada kami pemerintah. Tapi sekarang etika itu sudah tidak ada lagi. Padahal orang tua kita dulu pernah mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai,” ungkap Bupati Paulina.
Terhadap bantuan yang dialokasikan pemerintah pusat untuk membantu warga terdampak badai Siklon tropis Seroja di Rote Ndao, Bupati Paulina, memastikan uanganya tidak berada di rekening kas daerah. Dirinya menyebut, dana tersebut hanya dilihat nominalnya yang tercetak di atas kertas. Sementara bentuk fisiknya, ditegaskan bahwa sama sekali belum dilihat.
“Memang nilai uangnya demikian, tapi itu masih bersifat virtual acount di BRI. Dan kami pemerintah hanya urus administrasinya saja. Fisiknya kami tidak urus,” timpalnya.
Dikatakanya, penyaluran dana tersebut telah diminta untuk secepatnya disalurkan. Dengan waktu penyaluran yang diminta adalah bulan Maret.
Sehingga sebelum disalurkan, lanjutnya, perlu dilakukan uji publik selanjutnya sosialisasi tentang tata cara pemanfaatan bantuan tersebut. Dan kini, segera memasuki tahap sosialisasi setelah menyelesaikan tahapan uji publik.
“Saat ini sedang dilakukan uji publik setelah itu sosialisasi. Dan saya juga sudah panggil kepala BPBD. Saya minta, paling tidak disalurkan dalam bulan Maret,” ungkapnya. (*/ROLLE/TIM)