BA’A, ROLLE.–Wakil Bupati (Wabub) Rote Ndao, Stefanus M. Saek, didaulat untuk melepas peserta pawai Ogoh-ogoh, di depan gerbang Pura Agung Giri Natha Tuabolok, Desa Tuanatuk Kecamatan Lobalain, Selasa (21/3).
Hal tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dirayakan umat Hindu, memperingati hari raya Nyepi, 1 Caka 1945. Di mana, khusus untuk pawai Ogoh-ogoh, merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Rote Ndao.
Sehingga saat melepas, Wabub Stefanus, berharap dijadikan sebagai momentum meningkatkan toleransi antar umat beragama. Yang tak hanya membina, tetapi mempererat hubungan kebersamaan dalam bingkai Ita Esa.
Selanjutnya, terhadap perayaan tersebut, dirinya mengatakan sebagai pertanda yang diberikan oleh penguasa alam semesta. Yang mengisyaratkan untuk tetap melakukan pengendalian diri selama menjalani kehidupan.
“Hari raya Nyepi, mengisyaratkan tentang pengendalian diri. Di mana, manusia diingatkan oleh sang penguasa semesta untuk selalu menjaga perilaku, agar tetap terkendali sesuai ajaran agama,” kata Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek, saat melepas peserta pawai Ogoh-ogoh, Selasa (21/3).
“Dan melalui perayaan ini, dijadikan sebagai momentum kontemplasi dan introspeksi diri mengenai tata laku yang kita lakukan sebelumnya,” lanjutnya, dengan mengajak umat Hindu untuk mendukung pemerintah.
“Kami juga mengajak umat Hindu di Rote Ndao, untuk berpartisipasi aktif mendukung program pemerintah dalam upaya penanganan stunting dan eliminasi kematian ibu dan bayi,” ajaknya.
Untuk diketahui, prosesi pelepasanya ditandai dengan menabuh gong, yang disaksikan beberapa pejabat Forkopimda dan perwakilanya.
Yang sebelum dilepas, didahului dengan melangsungkan upacara Tawur Kesanga (Mecaru) di depan gerbang Pura tersebut. Kemudian sembahyang Tilem Kesanga, barulah dilepas untuk menempuh rute di seputaran kota Ba’a. (*/ROLLE/TIM)