HOLOAMA, ROLLE.id–El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXII Rote Ndao, sukses terselenggara dengan mencetak rekor baru bagi tuan rumah.
Terbanyak dengan diikuti 27 tim, dan terbesar dalam penyediaan hadiah. Totalnya mencapai Rp.850 juta. Diserahkan kepada 4 juara.
Juara 1, untuk PSN Ngada, dengan hadiah uang tunai senilai Rp. 287.500.000, juara 2, Bintang Timur Atambua, Rp. 237.500.000. Kemudian, juara 3, Perserond Rote Ndao, Rp. 187.500.000, dan juara 4, Biru Muda Perkasa (BPM) Flores Timur, Rp. 137.500.000
Dengan pelaksanaanya selama 27 hari, penyelenggaraan kompetisi ini berlangsung aman dan kondusif. Kondisi ini membuktikan semua elemen terlibat dengan mengambil peran masing-masing untuk menyukseskanya.
Terlebih pihak aparat keamanan dari TNI maupun Polri. Mereka bersiaga tak kenal lelah selama pertandingan berlangsung.
“Terima kasih untuk bapak Kapolres, Dandim, dan juga bapak Danlanal,” ucap Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, dalam sambutannya di acara penutupan ETMC XXXII Rote Ndao, Sabtu (2/9).
Selain aparat keamanan, ada juga pemain ke-12, yang berandil terhadap situasi yang kondusif itu. Mereka adalah sekelompok orang yang terakomordir dalam semangat militansinya.
Berkumpul dan ikut berlaga, tapi dengan cara berbeda. Mereka juga berjersey, layaknya tim kesebelasan yang didukung.
Pemain ke-12 ini adalah para suporter yang diwadahi di daerah masing-masing. Tugasnya hanya untuk bernyanyi dan bersorak dalam lapangan sepak bola sepanjang pertandingan berlangsung.
Bagi mereka, apapun hasilnya bukan jadi soal. Yang langsung dinyatakan dalam sepenggal syairnya. Bahwa menang, kalah, dan seri sekalipun, mereka tetap bernyanyi untuk menghibur.
Tapi tdak semua peserta ETMC, datang didampingi tim atau pemain ke-12. Yang diketahui, hanya ada 5 tim yang punya suporter militan.
Semuanya datang dari pulau Flores, untuk meramaikan ETMC Rote Ndao, dengan kreaktifitasnya masing-masing. Datang dengan membawa serta alat musik marching bandnya masing-masing.
Yakni, Persami mania, untuk Persami Maumere, ada Red Boys 58, yang mendukung Perse Ende. Kemudian, Ngada mania, untuk PSN Ngada, dan Perseftim mania, untuk Perseftim Flores Timur, serta Lomblen mania, yang mendukung Persebata Lembata.
Dan Rote Ndao, sebagai tuan rumah, hadir dengan suporter spontanitas. Ada juga sekelompok anak-anak usia SD hingga SMP, yang hadir dengan perangkat marching band.
Semuanya dalam sorak yang riang gembira. Menghibur sehingga mampu mengalihkan perhatian terhadap tindakan anarkis, dari hasil pertandingan.
Sebab mereka anti rusuh, apalagi rasis. Mereka mengagumi perbedaan dalam persahabatan yang cinta akan sepak bola. Sehingga ETMC Rote Ndao, bisa sukses hingga mencetak prestasi-prestasi yang membanggakan. (*/ROLLE/JIT)