Berniat Kepung Prabowo di Debat Pertama, Ganjar Terganjal Teguran, Anis Salahkan Angin di DKI

JAKARTA, ROLLE.id–Prabowo Subianto, memang sedari awal jadi incaran dua Capres lawanya dalam debat edisi pertama. Acara yang sarat ketegangan itu, dihelat KPU pusat, Selasa (12/12).

Dari posisinya, Prabowo, harus tangguh menahan, bahkan membalas gempuran dari Capres Ganjar Pranowo, dan Anis Baswedan. Pertempuran itu tersaji begitu menegangkan di sesi saling menanggapi.

Sontak, Ganjar, yang berkesempatan menanggapi jawaban Prabowo, terkait komitmenya terhadap konstitusi kehakiman, malah punya niat lain. Dengan maksud ingin menjebak, Capres yang satu ini membungkusnya rapat-rapat dengan maafnya.

“Mohon maaf pak, ini terpaksa sekali saya harus bertanya,” ucap Ganjar Pranowo, kemudian melontarkan pertanyaanya.

“Apa komentar pak Prabowo, terhadap putusan MK yang melahirkan MK-MK itu. Itu aja,” sambungnya.

Sayangnya, pertanyaan Ganjar itu malah terganjal karena dianulir Ardianto Wijaya, yang dipercayakan menjadi pemandu acara debat/moderator, bersama rekannya, Valerina Daniel.

Ardianto, mengatakan, belum saatnya untuk sesama Capres, mengajukan pertanyaan. Sehingga walau dimohonkan Ganjar, untuk merevisi sekalipun tak diperkenankan.

“Kami pertegas, bahwasanya tidak ada sesi tanya-jawab. Kami ingatkan kembali untuk saling menanggapi masing-masing calon presiden,” kata Ardianto, dengan mempersilahkan Capres Anis, untuk menanggapi.

Di segmen selanjutnya, tensi ketegangan kian terasa. Sebab, setiap Capres, sudah dibolehkan mengajukan pertanyaan sendiri, tanpa menunggu dari panelis sputar beberapa topik yang dibahas.

“Jika pada segmen sebelumnya, pertanyaan dibuat oleh tim panelis, maka di segmen ini, dan segmen selanjutnya pertanyaan murni dari para calon presiden,” kata Valerina Daniel.

“Jawaban pertanyaan, akan ditanggapi oleh Capres penanya, kemudian direspon kembali oleh calon presiden yang menjawab,” sambung Valerina,  menjelaskan aturan main dalam segmen tersebut, kemudian mengundang ketiga Capres ke atas panggung utama.

Serang-menyerang pertanyaan dan respon pun tak lagi dibatasi. Yang diajukan, ditanggapi, kemudian berbalas respon, betul-betul memantik suasana penuh emosional. Dan Anis pun, berhasil ‘takluk’ setelah berulang kali getol menyerang Prabowo.

Di mana, Prabowo, menanyakan penanggulan polusi di DKI Jakarta selama 5 kepemimpinanya. Karena di era itu, Jakarta selalu mendapat predikat polusi tertinggi dunia.

Padahal, populasi penduduk 10 juta orang dengan anggaran 80T setiap tahunnya, Prabowo, menanyakan upaya Anis, dengan menggunakan Jawa Barat, sebagai pembanding.

Bahwa, Jawa Barat dengan anggaran 35 T, yang berpendudukan 5 kali lebih banyak, namun polusi udara rasa-rasanya lebih ‘betah’ tinggal di Jakarta.

“Selama mas Anis memimpin, sering sekali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia. Bagaimana dengan anggaran 80T, pak Anis, tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti untuk mengurangi polusi,” tanya Prabowo.

Anis, dengan gayanya yang kebanyakan menggurui, mencoba mematahkan serangan itu dengan dalil menggunakan data. Dijawabnya, dengan mengatakan kalau Jakarta, memiliki alat pemantau polusi sehingga selalu merespon terjadinya pencemaran di atas langit Jakarta.

Alasan lainnya, bahwa pencemaran udara yang terjadi di Jakarta, diakibatkan oleh pergerakan angin yang tidak bisa dikendalikan.

Sehingga disebutnya karena angin tak ber-KTP, maka saat bergerak ke arah Lampung, Sumatera, laut Jawa, yang tidak memiliki monitor, maka Jakarta saat itu dipastikan bersih.

“Dengan gampang menyalahkan angin hujan, dan sebagainya, mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu,” balas Prabowo. (*/ROLLE/JIT)

*Foto : Antara/istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.