Wow, Total Dana Pembuatan TPS Pemilu di Rote Ndao Hampir 2 Milyar, Termasuk OPS plus Konsumsi

BA’A, ROLLE.id—Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rote Ndao, Nem Danial Junias Pah, membeberkan kucuran dana Pemilu ke setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), Senin (5/2).

Masing-masing TPS dikucurkan senilai Rp. 4.409.000. Totalnya 1.970.823.000, untuk 447 TPS, yang tersebar di Rote Ndao.

Dana tersebut dengan peruntukannya, mulai dari pembuatan TPS, operasional (ops) hingga biaya makan dan minum (konsumsi) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Anggaran yang diturunkan untuk buat TPS itu, Rp. 2.500.000,” kata Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rote Ndao, Nem Danial Junias Pah, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, di ruang kerjanya, Senin (5/2).

“Dua juta untuk pembuatan TPS, sedangkan lima ratusnya dipakai untuk penggandaan,” sambungnya.

Nem, mencontohkan pembuatan TPS sebagaimana yang dimaksudkan adalah seperti sewa tenda, meja, kursi, beli tripleks, dan sebagainya untuk kebutuhan TPS.

Kemudian sisanya Rp.500.000, digunakan untuk penggandaan berita acara.

“Mereka (KPPS) bisa sewa printer, bisa sewa foto copy, untuk digandakan berita acara dan bagikan,” ungkapnya.

Lanjutanya bahwa, selain biaya pembuatan TPS, KPPS, juga dibekali dana operasional. Dengan nilai yang disebutnya senilai Rp. 1.000.000.

“Di luar biaya pembuatan TPS, ada satu juta lagi, yang digunakan untuk beli kelengkapan. Seperti tipe-X, pisau cutter,” kata Nem.

Untuk tipe-X, dijelaskanya bahwa, dalam regulasi dimungkinkan untuk bisa dilakukan perbaikan jika ada kesalahan penulisan pada formulir plano.

Sedangkan pisau cutter untuk memotong kabel ties, yang digunakan sebagai gembok kotak suara.

“Kesalahan tulis misalnya di Formulir plano dimungkin untuk dong (mereka/KPPS) tipe-X/hapus, dan rubah di situ. Disaksikan Panwas, dan para saksi. Dan mereka harus sediakan cutter,” kata Nem.

“Kemudian paket data, untuk salah satu anggota KPPS, yang bertugas untuk mengupload hasil C plano di aplikasi sirekap,” sambungnya.

“Ini masih termasuk dalam biaya yang satu juta itu. Bisa juga pakai beli kertas. Karena logikanya, sewa printer/scener kan tidak ada kertas,” tambahnya.

Masih di dana tersebut (satu juta), menurutnya bisa juga digunakan untuk membeli snak ringan, saat beraktifitas dalam urusan penyelenggaraan Pemilu.

Berikutnya, negara juga mempersiapkan biaya maka dan minum bagi penyelenggara selama dua hari.

Penambahan satu hari setelah pemungutan suara, karena berangkat dari pengalaman Pemilu sebelumnya, yang berlangsung lebih dari satu hari.

“Selain itu, ada lagi uang makan saat hari ‘H’. Hitungannya dua hari, dan kami menggunakan standar harga di Rote,” kata Nem Pah.

“Makan Rp. 35.000, dan snaknya Rp. 15.500. Jadi makan Rp. 50.500 x 9 orang x 2 hari. Ada Rp. 909.000,” sambungnya.

“Sembilan orang itu, 7 KPPS dan 2 anggota Linmas,” tambahnya. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.