KUPANG, ROLLE.id–Windy, yang merupakan salah satu aplikasi perkiraan cuaca, mulai merebut kepercayaan publik semenjak badai Siklon tropis melanda wilayah NTT (2021).
Karena terlanjur dipercaya, Windy, kerap dijadikan patokan karena memiliki model perkiraan cuaca global. Seperti ECMWF dan GFS, AROME dan ICON (for Europe) dan NAM (for USA).
Sehingga belakangan ini, publik dihebohkan dengan prakiraan cuaca yang ditampilkan aplikasi tersebut.
Hasilnya disebar-luaskan melalui platform media-media sosial, bak peristiwa Seroja tempo hari.
Tak sedikit pesan berantai yang berseliweran di akun Media Sosial. Menginformasikan akan ada badai yang siap menghantam wilayah NTT.
Rote Ndao pun dipastikan tak luput dari hantamannya, karena sangat dekat denga pulau Timor.
“Hati2 yahhh teman2, Mulai besok, Selasa (12/3) badai akan dataang,” tulis pesan berantai, sebagaimana diperoleh ROTE MALOLE, di salah satu room WhatsApp grup, Senin (11/3).
“Puncaknya, tgl 12. Kecepatan angin sepertinya sama seperti thn 2021. Mari kita berdoa semoga dijauhkan dr musibah. Amin,” sambungnya dalam pesan itu.
Terhadap informasi tersebut, kepala stasiun meteorologi Kupang, Sti Nenot’ek, langsung menyampaikan bantahannya.
Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 12 detik, memuat testimoninya terkait informasi yang menurutnya menyesatkan, karena hoaks.
Yang kemudian diakui bahwa, kondisi cuaca yang diprakirakan saat ini berada dalam kategori ekstrim.
“Menyikapi berita yang beredar saat ini di sosial media yang mengambil informasi dari aplikasi Windy bahwa akan terjadi badai terjadi di NTT, kami menyatakan informasi itu merupakan berita hoaks,” kata Sti Nenot’ek, Minggu (10/3) malam.
Dikatakan, sebagaimana informasi yang sebelumnya disebar-luaskan bahwa, masyarakat diminta waspada akan potensi hujan dan angin kencang berdurasi singkat.
Sebab, dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti longsor, banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
“Khusus untuk daerah topografi curam atau tebing patut waspada akan potensi longsor,” jelasnya.
Informasi tersebut, menurutnya dikeluarkan sesuai hasil prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Bahwa, akan terjadi hujan sedang, hingga lebat bahkan ekstrim disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, di wilayah NTT, pada periode tanggal 8 sampai 14 Maret.
Ia pun menyarankan agar warga meningkatkan kewaspadaan diri terhadap potensi tersebut. Sekaligus imbauannya untuk mengakses layanan yang disediakan BMKG, dengan menyebut nomor kontak yang dihubungi.
“Masyarakat bisa menghubungi layanan BMKG, atau melihat secara berkala perkembangan informasi mengenai cuaca di sosial media milik BMKG,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)