BA’A, ROLLE.id–Antrian panjang kendaraan bermotor, dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Rote Ndao, memantik prihatin Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton.
Prihatinya karena menyuguhkan pemandangan antrian yang panjang mengular. Terus berulang, dengan meninggalkan resah tak berujung bagi masyarakat.
Di mana, empat Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang ada di Rote Ndao, serasa terkepung kendaraan roda dua dan empat.
Menjadi langganan, dan memicu dibentuknya Satgas BBM, yang diketuai Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono.
Dengan kehadiran Satgas, diharap bisa mengungkap, dan menindak mafia atau oknum pemain nakal BBM, dengan keseriusan dalam kapasitas yang dimiliki.
“Jika mau dan serius, satgas BBM bisa menelusuri pemain atau penimbun BBM,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, Kamis (9/5).
Darius begitu menyayangkan kondisi yang menurutnya mengorbankan masyarakat.
Ditambah Satgas BBM yang diketuai Kapolres Rote Ndao, rasa-rasanya belum mampu mengurai benang kusutnya.
“Satgas BBM harus lebih agresif,” kata Darius.
Selanjutnya, Darius, mengatakan, melalui edaran yang dikeluarkan Penjabat Bupati Rote Ndao, semestinya kelangkaan BBM berangsur pulih.
Sayangnya, edaran yang dikeluarkan akhir tahun itu, tak berefek apa-apa. Sehingga pihak-pihak yang terlanjur nyaman dengan untung besarnya, terus memainkan praktik nakalnya yang berdampak pada kelangkaan BBM.
Atas kondisi itu, Darius kemudian menyarankan untuk meningkatkan pengawasan. Sekaligus memprioritaskan pembangunan Jober BBM di Rote Ndao, dengan mencontoh keberhasilan di daerah lain.
“Lembata itu puluhan tahun masalahnya seperti Rote. Tapi sekarang sudah tertib,” kata Darius.
“Cobalah belajar dari Kabupaten Lembata. Semua SPBU buka dan tidak ada lagi antrian,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)
