MAUBESI, ROLLE.id–Hanya berselang beberapa jam setelah beredar video pernyataan dukungan pengurus DPC PKB Rote Ndao, muncul lagi hal yang sama dari Kecamatan Rote Tengah, dan Kota Kupang, untuk Ita Esa, Senin (12/8).
Mulai dari Kecamatan Rote Tengah, ada kelompok GenZ, dan milenial menyampaikan dukungannya, terhadap perubahan di Rote Ndao.
Dukungan itu langsung ditujukan kepada paket Ita Esa, karena tekadnya yang bulat, mau mewujudkan perubahan dalam bingkai kebersamaan.
Belum lagi kedua sosok yang maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati, usianya tak terpaut jauh dari mereka.
Yakni Paulus Henuk (Bacabup) yang kini berusia 48 tahun, dan Apremoi Dudelusy Dethan, 35 tahun.
Di mana, komitmen politik itu dibuat, dan disampaikan dalam bentuk video. Lokasinya kemudian diketahui di pantai Telindale, salah satu objek wisata di Kecamatan Rote Tengah.
“Kami generasi Z, Desa Nggodimeda, siap mendukung paket Ita Esa. Menang, menang, pasti menang. Meledak,” komit GenZ itu, dalam videonya, sebagaimana diperoleh ROTE MALOLE, Senin (12/8).
Hal yang sama juga dikomitkan generasi milenial dari Kelurahan Onatali. Yang kompak disampaikan sambil menunjukan bendera Ita Esa, yang dipegangnya masing-masing.
Tak butuh lama, video yang berdurasi kurang dari 10 detik itu, beredar luas di Media Sosial (Medsos) Facebook. Terlebih di grup Anak Rote Anti Koruptor (Arak), yang disebar beberapa akun sekaligus.
Selain kelompok anak-anak muda, dukungan yang sama, juga datangnya dari Kupang. Perempuan, laki-laki, tua, dan muda, yang terhimpun dalam persatuan family sinar Oeledo, Kota Kupang, ikut menyuarakan perubahan untuk Rote Ndao.
Dilakukan dalam konsolidasi dengan menghimpun semua anggotanya. Terlebih warga yang tercatat sebagai pemilih di Kabupaten Rote Ndao, siap pulang kampung jadi agen perubahan.
“Katong (kami) cuma rindu perubahan untuk Rote Ndao,” singkat ketua persatuan family sinar Oeledo Kota Kupang, Javid Lette, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, Selasa (13/8).
“Walau secara fisik katong tinggal di Kupang, tapi ada diantara kami yang sampai saat ini punya hak pilih di Rote. Keluarga kami di Rote Timur, Pantai Baru, dan Rote Selatan, sudah dibangun komunikasi, untuk sama-sama dukung Ita Esa,” ungkapnya.
Ada beberapa alasan yang disampaikan mendasari dukungan politik tersebut. Yang disebutnya, khusus di kecamatan bagian Timur, rasa-rasanya bukan bagian dari Rote Ndao.
“Kasihan sekali kami di bagian Timur, selalu dianak tirikan. Contoh untuk infrastruktur, jalan-jalan kami selalu begitu-begitu saja. Sementara di lain bagus-bagus,”
“Coba jalan-jalan dan lihat lingkar selatan. Dari dulu sampai sekarang begitu saja tidak diperhatikan,” ungkapnya.
“Makanya dukungan ini bukan saja untuk kaka Lusy (Apremoi Dudelusy Dethan) karena dari Oeledo (Pantai Baru), tapi sebenarnya untuk Ita Esa, demi perubahan Rote Ndao,” tambahnya. (*/ROLLE/JIT)