MBALI LENDEIKI, ROLLE.id–Paulus Henuk-Apremoi Dudelusy Dethan, masih terus dilemahkan melalui black campaign, akibat dukungannya yang semakin tak terbendung.
Mulai dari potongan video Paulus, dalam kapasitasnya sebagai calon Bupati, disebar oknum tak bertanggung-jawab di Media Sosial (Medsos) Facebook.
Beruntung, hal itu sudah diklarifikasi saat berkesempatan mengunjungi pulau Ndao, dalam agenda kampanye pasangan calon Bupati-Wakil Rote Ndao nomor urut satu.
“Papa-mama yang sering main Facebook, ditipu dan dibohongi oleh orang-orang tak bertanggung-jawab. Mereka takut kalah,” ungkap Paulus, dalam kampanye terbatas di pulau Ndao, Sabtu (5/10).
Dijelaskan, dalam penggalan video yang tersebar, memperdengarkan tindakannya terhadap 17 anggota DPRD Rote Ndao, bersama 8 pimpinan partai.
Padahal, dalam pengusungan sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Rote Ndao, Paket Ita Esa, Paulus-Apremoi, didukung 8 partai politik, dengan 17 anggota DPRD periode 2024-2029.
“Mereka ada potong vidio saya, katanya saya mau menghabisi 17 anggota dewan, dan 8 ketua partai,” ungkap Paulus.
“Itu sudah takut kalah. Karena saya dan ibu Lusy, didukung 8 partai politik dengan dukungan suara Pileg sebanyak 44.458 suara sah,” jelasnya mengklarifikasi.
Tak hanya soal itu. Ijasah Strata Satu (S1) miliknya pun masih terus dipersoalkan. Sehingga gelar Sarjana Hukum (SH) yang disandangnya selama ini, disangka abal-abal, alias palsu.
“Mau digugat sampai surga, dan neraka pun, malaikat pasti tidak akan setuju. Karena ijasah saya asli,” jelasnya.
Kedua hal itu sudah diluruskan sesuai kebenaran yang sesungguhnya. Disampaikan melalui klarifikasi di hadapan masyarakat yang tinggal di Pulau Ndao.
Pasalnya, informasi itu terlanjur menyebar, dan dikonsumsi publik. Yang dimainkan hanya untuk memecah dukungan kepada paket Ita Esa.
Dan menurutnya, upaya tersebut memang sengaja dimainkan untuk menggiring opini publik Rote Ndao.
Karena Paulus-Apremoi, selain berkampanye, keduanya sedang mempertegas angka kemenangan di hari pencoblosan nanti.
“Kalau yang pilih 75 ribu, maka dengan 44 ribu lebih suara, selesai sudah di Rote Ndao,” ucapnya disambut tepuk tangan, serta pekikan Ita Esa, Meledak, pulau Ndao, rata tanah, dari pendukungnya. (*/ROLLE/JIT)