OENGGAE, ROLLE.id–Terkuak fakta mengejutkan di balik polemik satu huruf di ijasah paket C Apremoi Dudulesy Dethan, Wakil Bupati Rote Ndao terpilih.
Satu hari menjelang hari pencoblosan pada pemilihan serentak, Selasa (26/11), telepon genggam Yefry Pena, berdering.
Yefry, diwajibkan dari panggilan telepon untuk segera ke kantor dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Rote Ndao.
Padahal, Yefry saat itu sedang bersama rekan-rekannya mempersiapkan TPS, persiapan pemilihan di esok hari Rabu (27/11).
Tapi ia tak punya pilihan lain, yang melekat kapasitas sebagai pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Oenggae Belajar, yang dipolemikan.
Sehingga Yefri, bergegas meninggalkan tugasnya saat itu. Ia memenuhinya atas permintaan pihak lain melalui dinas pendidikan setempat.
“Terakhir (dipanggil) H-1 mencoblos. Itu pak Davidson yang panggil,” ungkap pengelola PKBM Oenggae, Yefry Pena, saat ditemui ROTE MALOLE, Jumat (20/12).
“Hanya ditanyakan satu huruf sa (saja). Ini huruf (S) atau (I),” ungkapnya.
“Saya bilang, menurut saya bahwa itu (I) bukan (S),” kata Yefry, mengulang jawabanya saat ditanyakan pihak dinas
Yefry, juga mengaku bahwa, kantor dinas PKO dibuatnya seperti dapur dan teras. Dirinya terus dipanggil menghadap atasan terkait ijasah paket C, Apremoi Dudelusy Dethan.
“Setiap minggu, hampir setiap hari, dipanggil menghadap pimpinan,” bebernya. (*/ROLLE/JIT)