BA’A, ROLLE.id–Majelis Pengurus Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Rote Ndao, telah resmi terbentuk. Dengan pembentukanya diprakarsai oleh Raden Bogie Setia Perwira Nusa.
Tujuanya adalah untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan di Kabupaten Rote Ndao, organisasi tersebut dibentuk sebagai pagar untuk merawat nilai-nilai kebhinekaan dari ujung paling Selatan Indonesia.
“Ini berangkat dari semangat dan kesadaran dari pemuda di Rote Ndao. Mereka juga punya semangat yang sama, ingin merawat segala perbedaan yang ada dan dimiliki selama ini. Baik suku, agama dan ras, tersimpul indah dalam bingkai Ita Esa,” kata Raden Bogie Setia Perwira Nusa, Minggu (27/2) kepada ROLLE.id.
Sejalan dengan semangat Ita Esa itulah, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila (Ormas PP) bisa hadir di Rote Ndao. Bahkan Ormas PP, menurutnya terbuka kepada siapa saja yang ingin bergabung. Tanpa harus memandang asal dan latar belakang.
“Ormas PP, terbuka untuk semua. Tidak khusus untuk agama atau etnis tertentu. Karena kita (PP) tidak memandang perbedaan sebagai pemisah, malah sebaliknya. Karena dari hal berbeda, akan menghasilkan keindahanya sendiri,” kata Raden Bogie.
Proses pembentukan organisasi tersebut, menurutnya mulai berproses sejak Desember tahun lalu. Bersama beberapa tokoh pemuda Rote Ndao di Kupang, kemudian melahirkan niat pembentukanya. Yang kemudian menjadi Ormas Nasionalis pertama di Kabupaten terselatan.
Selanjutnya, dalam berbagai upaya yang dilakukan, baik di tingkat provinsi dan pusat, Ormas PP akhirnya memenuhi persyratan administrasi. Walau baru berdiri sebagai sebuah Ormas di Rote Ndao, gaungnya telah dikumandangkan luas di seantero Rote Ndao, melalui struktur kepengurusan yang dimiliki.
“Keterwakilan semua desa dan kecamatan ada di dalam strukturnya. Dari sinilah kita menunjukan bahwa Pemuda Pancasila bukan hanya milik kita sendiri, tetapi miliki semua masyarakat Rote Ndao. Bahwa persatuan dan kesatuan perlu dijaga demi keutuhan bangsa dan negara,” kata Raden Bogie.
Setelah pembentukanya, MPC PP langsung menggelar silaturahmi dengan seluruh anggota. Yang dalam penyelenggaraanya, sekaligus diberi pembekalan tentang kesadaran hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat dan bela negara di daerah perbatasan dan pulau terluar.
Beberapa tokoh penting, disebut Raden Bogie, mengambil bagian sebagai pemateri dalam acara pembekalan. Mulai dari AKBP I Nyoman Putra Sandita, tentang peran serta Ormas dalam mewujudkan Kamtibmas, Pelaksana (Plh) Kepala Kejaksaan Negeri Rote Ndao Toni Aji Kurniawan, peran Ormas dalam membangun kesadaran hukum.
Selanjutnya, peran serta ormas dalam bela negara di perbatasan dan pulau terluar, oleh Kapten (Inf) Horiyanto, Komandan Rayon Militer (Danramil) 1627-01/Ba’a. Kemudian, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Rote Ndao, Christian Dae Panie, dengan materi, Pemuda dalam membangun demokrasi di Kabupaten Rote Ndao.
Selain itu, para tokoh lintas agama pun dilibatkan. Dari sinilah simbol kurukunan beragama rekat dalam semangat PP. Bersatu menjaga, merawat dan memelihara setiap perbedaan dalam bingkai Ita Esa.
“Kami tetap menjaga dan menumbuhkan jiwa nasionalisme, patriotisme dan perilaku bela negara di Rote Ndao. Silaturahmi ini merupakan pertemuan perdana yang telah diselenggarakan Sabtu (26/2) di Aula Hotel Videsi,” kata Raden Bogie.
“Di penghujung acara itu, kami mengakhirnya dengan doa bersama. Itu (doa) dilakukan secara berantai oleh tokoh lintas agama. Arlyntio Endiarto (Islam), Mona Siagian (Kristen Protestan) Mariana Nggambe (Khatolik) dan I Wayan Partama (Hindu). Kami bersatu dalam kesatuan yang utuh sebagai penjaga Pancasila di Rote Ndao,” ungkapnya. (*/ROLLE/TIM)