BA’A, ROLLE.id–Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, terus menaruh keseriusannya terhadap penanganan stunting di daerahnya.
Hal itu ditunjukan dengan berbagai upaya yang gencar dilakukan di setiap level pemerintahan.
Dimulai dari Pemerintahan Daerah (Pemda), gerakan kakak angkat dan adik asuh, diwajibkan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian di level Pemerintah Desa (Pemdes), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), masih terus dianggarkan melalui Dana Desa.
Terbaru, Yayasan Seribu Cita Bangsa (1000 Days Fund) ikut menaruh perhatiannya.
Sehingga Rote Ndao, kini menjadi salah satu locus pelayanan. Disepakati untuk dilakukan secara bersama-sama, dalam jalinan kemitraan.
Di mana, penandatanganan perjanjian kerja sama telah dilakukan antara 1000 Days Fund dengan pemerintah setempat, difasilitasi dinas PMD, Kamis (7/3)
Sasaranya langsung ke desa, yang memenuhi sejumlah kriteria yang disyaratkan. Terutama bagi desa yang memiliki tingkat prevalensi stunting yang tinggi.
“Pemerintah mendukung sepenuhnya upaya kolaboratif ini. Karena kunci untuk mengatasi stunting adalah melalui kerjasama yang erat antara NGO dan masyarakat,” kata Kepala Dinas (Kadis) PMD, Yames M. K. Therik, Kamis (7/3).
Hal tersebut disampaikan pada prosesi penanda-tanganan kerja sama. Dengan jumlah desa yang menjadi mitra 1000 Days Fund, disebutnya sebanyak 20 desa.
Sementara itu, program manager 1000 Days Fund, Dodi Nuriana, mengatakan, tujuan kemitraannya adalah untuk melatih dan membekali kader Posyandu.
Tak hanya alat, para kader akan terus ditingkatkan kapasitasnya, dan dibekali dengan kepercayaan diri yang cukup untuk melakukan langkah-langkah pencegahan stunting di desa masing-masing.
Sebab, kolaborasi itu terfokus pada pelatihan kader, pendampingan kegiatan posyandu, technical assistant kepada kader.
Berikut, distribusi materi Informasi dan Edukasi (KIE), dan inisiatif kunjungan, serta pemantauan rumah tangga.
Desa, juga disebutnya bisa melakukan co-sharing anggaran dengan 1000 Days Fund.
Dengan tujuan, mendukung kegiatan yang dialokasikan untuk melakukan pelatihan bagi Kader Posyandu di masing-masing wilayah.
“Secara keseluruhan, total anggaran desa yang digunakan untuk pelatihan bagi Kader Posyandu di 20 desa senilai Rp. 104.000.000,” kata Dodi Nuriana. (*/ROLLE/JIT)