BA’A, ROLLE.id–Ada hal unik yang ditunjukan oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, persis di penghujung tahun 2021, Jumat (31/12/221) lalu. Dalam konferensi perss yang diselenggarakan untuk mengumumkan kode register terhadap 22 desa persiapan, dirinya memperlihat empat jarinya, dengan posisi tangan sedikit terangkat.
Saat menunjukan hal tersebut, dirinya didampingi Wakil Bupati, Stefanus M. Saek, Sekretaris Daerah, Jonas M. Selly, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Yames M.K. Therik. Turut hadir, Kepala Bagian Umum, Handryans Bessie, dan sejumlah pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Rote Ndao.
Informasi yang disampaikanya berjalan seperti biasanya. Dan sudah menjadi sebuah keharusan untuk mengawali dan mengakhiri dengan menyebut salam khas keagamaan.
Salam tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah sekaligus merupakan penghargaan untuk merawat nilai-nilai keberagaman di kemasyarakat. Bahwa, apapun agamanya yang dianut, tetap terbingkai dalam semangat Ita Esa, yang tanpa membedakan untuk membangun Indonesia dari Rote Ndao.
“Syalom, Salve, Asalam mualaikum warahmatulahi wabarakatu, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan, Salam Sehat,” ucap Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, mengawali konferensi perss, Jumat (31/12/2021) lalu di ruang Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP).
“Pertama-tama, saya ingin menyampaikan salam damai Natal untuk kita semua dan selamat menyongsong tahun baru 2022,” sambung Bupati Paulina, yang bermakna merekat semangat Ita Esa, di Nusa Lote.
Selanjutnya, Bupati Paulina, langsung menyampaikan sebuah kabar yang telah dinantikan oleh seluruh masyarakatnya. Kabar tersebut menurutnya sebagai sebuah kado istimewa di akhir tahun 2021, yang kemudian menjadi semangat baru di tahun 2022.
Setelah menyampaikan kabar yang disebutnya kabar gembira, dirinya kembali mengucapkan salam sebagaimana yang diucapkan di awal saat dirinya membuka kegiatan tersebut. Dan dari sinilah, terlihat ada momen serta ucapan salan yang sedikit berbeda.
Dengan mengangkat tangan kanan yang sejajar kepalanya, Bupati Paulina, memperlihatkan hal unik tersebut. Ada empat jari yang terbuka, sementara jari jempolnya dengan posisi terlipat tak terbuka seperti empat jari lainnya.
Dan benar saja, ada makna tersendiri di balik salam empat jari yang ditunjukanya. Empat jari tersebut mewakili empat program prioritas yang diharuskan untuk dilaksanakan dalam pelaksanaan pembangunan desa di tahun 2022.
Empat prioritas yang disimbolkan dengan emat jari tersebut adalah, pertama, 40 persen Dana Desa (DD) yang bersumber dari Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT). Berikut, 20 persen untuk ketahanan pangan dan hewani, 8 persen dialokasikan untuk menanggulangi pandemi Covid-19, serta 32 persen untuk program prioritas lainnya.
“Syalom, Salve, Asalam mualaikum warahmatulahi wabarakatu, Om Santi-santi om, Namo budaya, Salam Kebajikan, salam sehat, Sodamolek, salam berdesa, salam empat prioritas,” ucap Bupati Paulina, sambil menunjukan 4 jari, dan diikuti pejabat yang mendampinginya. (***/ROLLE/TIM)