HOLOAMA, ROLLE.id–Ada hal menarik disaat Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, melantik dan mengambil sumpah jabatan terhadap 38 Penjabat Kepala Desa (Pj Kades). Dan itu terjadi saat penyematan tanda jabatan, Jumat (16/12).
Di mana, dari jumlah itu, tak semua Pj Kades disematkan tanda jabatan secara langsung oleh Bupati Paulina. Tetapi untuk tindakan penghormatan tersebut, malah ‘direlakan’ untuk dilakukan oleh orang lain.
Momen ini, sontak menjadi sebuah hal baru yang dilakukan oleh Bupati Paulina. Bahwa, sebagai seorang wanita, dirinya merasakan betul suasana hati, ketika sang suami mengemban sebuah kepercayaan.
“Saya hanya memakaikan (semat) tanda jabatanya secara simbolis kepada satu orang saja. Lainnya diikuti oleh istri masing-masing,” ucap Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, ketika dipersilahkan oleh Master of Ceremony (MC) untuk menyematkan tanda jabatan, Jumat (16/12).
Dirinya pun mengungkapkan alasannya. Dan itu langsung disambut gemuruh tepukan tangan, para tetamu dan undangan yang menghadiri prosesinya di aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Rote Ndao.
“Karena di belakang seorang laki-laki yang hebat, ada seorang perempuan yang luar biasa,” kata Bupati Paulina, yang kemudian langsung melakukan penyematanya.
Sebagaimana disaksikan ROTE MALOLE, penyematan tersebut dilakukan kepada Pj Kades Sedeoen, Marthinus Kay. Dan setelah menyematkan, lagi-lagi, satu tindakan spontan dibuatnya mengguggah acara tersebut menjadi semakin bermartabat.
Dengan gayanya yang khas keibuan, Bupati Paulina, kemudian menatap wajah Pj Kades yang mendapat penyematan. Hal itu mengisyaratkan kepercayaanya yang tidak salah diberikan kepada orang yang tepat. Sembari kedua tanganya, menepuk pundak Marthinus, sebanyak 4 kali.
Tak hanya menepuk, dirinya langsung menyampaikan harapannya terhadap kepercayaan yang sudah diberikan. Bahwa, pelayanan yang dilakukan setelah dilantik, diharapkan untuk dilakukan secara merata kepada seluruh masyarakat desa yang dipimpinya.
“Tolong jaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya dengan melayani semua dengan tidak pilih-pilih,” ucap Bupati Paulina, sambil menepuk pundak Pj Kades Sedeoen, Marthinus Kay.
“Siap,” spontan Pj Kades Sedeoen, Marthinus Kay, merespon dengan menjawab harapan Bupati Paulina.
Di akhir prosesi pelantikanya, seluruh tetamu, baik unsur Forkopimda, tokoh adat, agama, pemuda dan perempuan, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bergambar bersama. Dengan beberapa pose yang dijepret kamera, hingga menunjukan salam khas berdesa di Kabupaten Rote Ndao, yakni salam ‘empat jari’.
Dan ternyata, empat jari yang disimbolkan sebagai salam berdesa, menyiratkan sejumlah makna yang belum banyak mengetahuinya. Bahwa, masing-masing jari mewakili satu program penggunaan Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Yang oleh setiap pemerintah desa, lazim menyebutnya dengan sebutkan empat program prioritas pelaksanaan pembangunan desa.
Yang pertama, 40 persen dari Dana Desa (DD) yang diperoleh, setiap desa diwajibkan untuk mengalokasikan terhadap program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kedua, 20 persen untuk ketahanan pangan dan hewani. Kemudian, 8 persen untuk menanggulangi pandemi Covid-19, serta 32 persen untuk membiayai program prioritas lainnya.
“Salam berdesa, desa siap,” spontan seluruh Pj Kades, usai menerima penyematan tanda jabatan dari istri, dalam momen foto bersama. (*/ROLLE/TIM)