Kunker di Dua Desa Persiapan, Lentera ‘Abadi’ di Daifadin, Lidasue Abadikan Tapak Kaki Bupati Rote Ndao

DAIFADIN, ROLLE.id–Dua desa persiapan di Kecamatan Rote Tengah, menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Jumat (25/3). Di desa persiapan Daifadin, masyarakatnya kompak memberi nama sebuah jalan. Sedangkan di Lidasue, telapak/tapak kaki Bupati Paulina, diabadikan.

Dalam Kunker tersebut, Bupati Paulina, tak sendiri. Dirinya didampingi Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yames M. K. Therik, Kadis Kesehatan, Feby N. Riwu, Badan Pendapatan Daerah, Melkianus Ndun, Kepala Inspektorat, Arkilaus Lenggu dan Kepala Bagian (Kabag) Umum, Handryans Bessie.

Dimulai dari Daifadin, rombongan Bupati Paulina, disambut ‘pasukan’ berkuda. Seolah mengawal, pasukan itu kemudian mengarak hingga ke tempat pelaksanaan Kunker.

Dalam sambutanya, Bupati Paulina, mengapresiasi dukungan seluruh warganya. Dimana masyarakat tak mudah terprovokasi dengan informasi liar yang sengaja dimainkan agar pemerintah tidak lagi dipercaya.

Joel Ballo, tokoh masyarakat desa persiapan Daifadin, saat menyatakan komitmen warga desa tersebut untuk mengabadikan nama jalan Lentera, Jumat (25/3). Foto : Istimewa

“Terima kasih, kami ucapkan kepada seluruh masyarakat Rote Ndao. Bahwa hingga saat ini, masih tetap mendukung kami pemerintah untuk menyukseskan setiap program yang dijalankan,” kata Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, di desa persiapan Daifadin, Jumat (25/3)

“Atas dukungan itulah, bisa terwujud pemekaran desa. Ini merupakan perjuangan yang luar biasa, di mana saya harus menyeberang laut, hanya karena ingin konsultasi dengan pak Gubernur tentang pemekaran desa. Beruntung cuma 15 menit penyeberangan ke pulau Semau,” sambungnya.

Terhadap perjuangan tersebut, seluruh masyarakat desa persiapan Daifadin, mengaku tak bisa membalasnya. Namun, mereka bersepakat untuk mengabadikan ‘Lentera’ sebagai nama sebuah jalan yang dimilikinya. Dan itu disampaikan langsung oleh tokoh masyarakat, sekaligus ketua panitia pemekaran desa Daifadin, Joel Ballo.

Lentera, menurutnya, telah menerangi Daifadin dengan cahayanya sendiri. Oleh sebab itu, terangnya akan terus digunakan, sehingga masyarakat setempat tidak mempersoalkan untuk diabadikan pada nama jalan.

“Mari kita dukung bersama. Saya minta, jalan menuju Meonggolo, kita pajang satu nama jalan, jalan Lentera,” kata Joel Ballo, sambil membuka ruang kepada pihak yang tidak sepakat.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, meninggalkan jejak kakinya di desa persiapan Lidasue, Jumat (25/3). Foto : Istimewa

“Jalan cabang itu, jalan Lentera. Satu bulan ke depan mama lewat, sudah bisa liat, ternyata jalan Lentera sudah menyala siang dan malam,” sambungnya ketika tidak ada yang menyampaikan keberatan terhadap penamaan jalan tersebut.

Selanjutnya, ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh masyarakat desa persiapan Lidasue. Dan untuk mewujudkanya, mereka meminta kesediaan Bupati Rote Ndao, untuk meninggalkan jejak dari telapak kakinya.

Tapak kaki yang diabadikan, melambangkan sebuah pernyataan sukacita terhadap Bupati Paulina. Yang secara harafiah sebagai simbol untuk tidak saling melupakan.

“Terima kasih kami ucapkan kepada mama Bupati Rote Ndao. Dan kami tidak akan bisa melupakan setiap perjuangan yang telah mama Bupati lakukan untuk masyarakat desa persiapan Lidasue,” kata Bonik E. D. Ballo, Penjabat Kepala Desa persiapan Lidasue. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.