BA’A, ROLLE.id–Tanpa listrik, masyarakat nelayan Nuse tak berdaya. Sepenggal kalimat ini terucap dari bibir Simson Polin, atas kondisi yang berlarut di Nuse.
Belum lagi pengakuan Yunus Nalle, seorang nelayan Nuse yang mengaku bahwa hasil tangkapan yang kebanyakan hanya bisa dikeringkan, karena takut membusuk.
Menggambarkan kenyataan getir di pesisir terpencil, yang punya hasil laut berlimpah, tetapi kesejahteraan tak ikut datang dengan ketiadaan listrik.
“Tanpa energi, nelayan kehilangan daya saing, desa kehilangan masa depan,” tegas Simson Polin, anggota DPRD provinsi NTT, kepada ROLLE.id (Rote Malole), Kamis (23/10)
Pernyataan itu menggambarkan bagaimana listrik telah menjadi simbol martabat dan kemandirian masyarakat pesisir.
Yang menurutnya, akses listrik membuka ruang bagi inovasi ekonomi lokal, hingga pelatihan usaha, yang menambah nilai jual hasil laut dan mengubah arah hidup mereka.
“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Tapi keadilan sosial dan keberpihakan pada rakyat kecil,” kata Simson, yang melekat kapasitas ketua DPD PSI Rote Ndao.
“Hadirkan listrik harus dengan arus pengetahuan dan keterampilan,” tambahnya.
Simson pun mendorong program kelistrikan di wilayah pesisir tak berdiri sendiri. Harapnya terintegrasi dengan pemberdayaan manusia yang terus memancarkan cahaya peradaban demi melahirkan harapan-harapan baru.
“Listrik bukan sekedar daya atau watt. Tapi kekuatan untuk hidup lebih layak. Itu yang sedang kita perjuangkan,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)
