Tuntut Perubahan Pasca PLTS Dihantam Seroja, Simson Polin Dorong Listrik Berdenyut Kehidupan di Nuse

BA’A, ROLLE.id–Sebelum badai Seroja, ada cahaya yang menandai kemajuan di Desa Nuse Kecamatan Ndao Ndao.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pernah berdiri kokoh di tengah desa, menjadi kebanggaan warga, simbol peradaban lahir di pelosok negeri.

Namun, di tahun 2021, badai itu memporak-porandakannya tanpa ampun.Nuse kembali hidup dalam kegelapan.

Lampu pelita menjadi satu-satunya teman bagi anak-anak yang belajar di malam hari. Begitu juga nelayan yang menambal jala di teras rumah.

“Peralatannya rusak total,” tutur Nefraim Dethan, Ketua Pengawas PLTS, belum lama ini.

Nuse, rasa-rasanya kehilangan denyutnya. Kantor desa tak bisa berfungsi optimal. Anak sekolah terpaksa menyesuaikan jadwal belajar, dan pelayanan publik nyaris lumpuh.

Kondisi itu menggugah nurani Simson Polin, anggota DPRD Provinsi NTT, yang datang membawa suara perubahan.

Simson menilai, sudah waktunya pemerintah dan PLN turun tangan serius. Nuse tak boleh lagi hanya jadi catatan kecil di peta pembangunan.

Yang baginya, energi bukan sekadar urusan teknis. Bukan sekadar lampu yang menyala di malam hari, melainkan penopang utama pembangunan manusia.

Bahwa, tanpa energi, tak akan ada sekolah modern, tak ada pelayanan publik yang tangguh, dan tak ada ekonomi yang tumbuh.

Disebutnya listrik denyut kehidupan. Simbol kemajuan dan martabat masyarakat. “Di Nuse, denyut itu harus berdetak,” ucap Simson, penuh keyakinan, Kamis (23/10). (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.