BA’A, ROLLE–Tensi politik di Kabupaten Rote Ndao mulai meningkat, pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan tahapan dan jadwal pelaksanaan hajatan politik itu, Kamis (18/4).
Sejumlah kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabup) maupun Wakil Bupati, jauh sebelum itu memang sudah pasang kuda-kuda. Beradu intrik dan strateginya demi tiket ke gelanggang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) setempat.
Tak ayal, kandidat dan pasangan Bakal Calon (Balon) pun ikut bermunculan dengan usungan taglain masing-masing. Menebar pesona dengan penuh harap dilirik Partai Politik (Parpol).
Terlepas dari kondisi itu, ada dua kandidat yang boleh dibilang rival semenjak tahun 2020, digadang-gadang bakal membuat arena tarung jadi tambah panas.
Paulus Henukh, dengan kapasitasnya sebagai salah satu wakil ketua DPRD Rote Ndao, sedari awal memposisikan diri sebagai oposisi pemerintah. Getol suarakan perubahan untuk daerahnya, di masa pergantian kepemimpinan ini.
Semangatnya berapi-api, langsung berhadap-hadapan dengan keberlanjutan dari Paulina Haning-Bullu, jika kembali tarung dengan ‘Lentera’ jilid IV.
Di mana, Paulina merupakan sesosok perempuan yang pernah membuat takluk semua lawan-lawanya yang laki-laki di Pemilukada Rote Ndao tahun 2018.
Paulus Henukh, disingkat ‘PH’, penuh eforia pendukung. Sementara, Paulina Haning-Bullu, alias ‘PHB’ masih tenang teduh dalam hiruk-pikuk Pemilukada.
Teranyar, berhembus khabar kalau PH, dan PHB, mulai melirik partai besutan anak Jokowi, Kaesang Pangarep.
Alasanya, ada modal 5.336 suara yang berhasil didulang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Dua kadernya pun melenggang masuk sebagai Caleg DPRD terpilih.
Total perolehan suara itu, tersebar sebanyak 2.122 suara di Dapil Rote Ndao satu, 2.182 suara di Dapil dua, dan 1.032 suara di Dapil tiga.
“Ada dua calon lagi yang mau daftar di PSI,” singkat ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Rote Ndao, Simson Polin, kepada ROTE MALOLE, Selasa (23/4).
“Itu baru informasi, kalau ada yang mau datang daftar, jadi kita tunggu saja,” ungkapnya, dengan tidak menyebut identitas dua kandidat yang dimaksudkan.
“Kebetulan kami di PSI, tidak ada mahar-mahar politik, sehingga ada peluang yang sama bagi semua kandidat,” sambung ketua Bapilu DPD PSI Rote Ndao, Wilmart D. Lonameo.
“Dan waktu pendaftaran kami buka sampai akhir bulan Juli 2024. Jadi kami kasih kesempatan kepada semua yang punya keinginan untuk daftar, baik dengan pasangan calon, atau kendidat calon Bupati dan Wakil Bupati,” tambah Wilmart.
Dalam hiruk-pikuk tersebut, publik Rote Ndao disuguhkan sejumlah figur. Antara PH dan PHB, sama-sama belum berani menampilkan pasangannya yang digandeng sebagai Bacawabup.
Berbeda dengan paket Lontar, yang mengusung Bima Theodorus Fanggidae (Bacabup), berpasangan dengan Frist Marsel Adu (Bacawabub).
Kemudian, Rustaf, pasangan calon Lazarus Yonas Pah (Bacabup) dan Yostaf Faah (Bacawabub). Yang telah mendaftar di Gerindra, Senin (22/4). Berikut, paket Asiel-Timren.
Bacalon Asiel-Timren menyatakan dirinya dengan sebutan ‘koalisi kerakyatan’. Mereka tak ingin menumpang Parpol, sebagai kendaraan politik, dan lebih memilih masuk melalui jalur independen.
Namun demikian, semuanya masih berharap cemas dalam tahap ini. Sebab, masih ada serangkaian tahapan dalam Parpol, juga KPU, untuk pasangan independen.
Tak disangka, muncul dua sosok dengan semangat milenialnya. Denison Moy, kader PDI Perjuangan, dan Petrus Johanis Pelle, kader Demokrat, sama-sama mau mendaftar di penghujung April ini.
Petrus Johanis Pelle, yang kerap disapa Eta Pella, terlebih dahulu sudah menjadwalkan pendaftaranya. Sedangkan Denison, baru mengungkap niat itu selepas paket Lontar mendaftar, Selasa (23/4).
“Dari PDI Perjuangan, lanjut PSI dan PKB. Pendaftaranya satu hari. Kalau sama-sama, mungkin lebih baik,” kata Denison Moy.
“Ia, sesuai konfirmasi, tanggal 30 April itu, beta (saya) mau daftar di PDI Perjuangan. Dari situ baru ke PSI, kemudian PKB,” jelas Petrus Johanis Pelle. (*/ROLLE/JIT)