LIDALOAK, ROLLE.id–Sebuah khabar sedikit mengagetkan datang dari Batuleli, satu dari 3 dusun di wilayah desa persiapan Lidaloak, Kecamatan Rote Tengah. Pasalnya, ada 2 gereja yang terpaksa harus ditutup, Minggu (27/2).
Tidak ada kebaktian raya yang dilaksanakan di dua rumah ibadah ini. Masing-masing adalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Jemaat Dalesue dan GMIT Dalek Esa. Kedua gereja ini berada di Dusun Batuleli, desa persiapan Lidaloak.
Dan walau ditutup, seluruh jemaatnya tetap melaksanakan ibadah raya Minggu pagi. Hanya saja, ibadahnya tidak bisa dilangsungkan di gedung gereja, karena ditutup.
“Ia. Kemarin, Minggu (27/2) memang gereja ditutup. Tapi ibadah Minggu raya tetap berjalan,” kata Sekretaris Majelis Jemaat GMIT Dalek Esa Batuleli, Elisabeth Yulensi Adu, kepada ROLLE.id, Senin (28/2).
Menurut Elisabeth, gereja mereka ditutup dengan sebuah alasan tersendiri. Sekaligus dampaknya, juga disebutkan telah dipertimbangkan matang-matang.
“Ini bukan tanpa sebab. Justrus ada ada sesuatu barulah penutupan ini dilakukan. Dampak baik dan buruk sudah dipikirkan,” kata Elisabeth.
Elisabeth, juga mengaku, penutupan tersebut tidak dilakukan oleh siapa-siapa. Malahan mereka sendiri yang melakukan demi kebaikan seluruh jemaatnya.
“Penutupanya tidak sepihak dan merupakan inisiatif kami. Tujuanya adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena ada beberapa warga jemaat kami yang terpapar setelah menjalani rapid test antigen,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diakuinya dilakukan di jemaat GMIT Dalesue. Sebab, kedua gereja ini selain dilayani oleh seorang pendeta, jemaatnya juga terpapar Covid-19.
“Bukan hanya kami, jemaat tetangga GMIT Dalesue juga tidak ibadah di gereja. Ibdahnya di rumah masing-masing. Dan informasi ini disampaikan langsung oleh ibu pendeta melalu pesan WhatsApp, terkait munculnya kasus dari dua jemaat ini,” bebernya.
“Tutup selama dua minggu. Dimulai dari kemarin, Minggu (27/2) hingga Minggu (6/3). Hari Minggu (13/3 nanti sudah bisa kembali ibadah di gedung gereja,” sambungnya.
Hal yang sama juga diakui oleh penanggung jawab jemaat GMIT Dalesue, Maria Jumima Lette. Dirinya tak menampik pelaksanaan ibadah yang dilakukan di rumah masing-masing.
“Ia betul, sonde (tidak) ada ibadah di gereja. Tapi ibadah tetap jalan di rumah jemaat,” kata Maria Jumima Lette, penanggung jawab jemaat GMIT Dalesue. (*/ROLLE/TIM)