BA’A, ROLLE.id–Suasana duka tengah dirasakan oleh pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Sabtu (29/1) tepatnya pukul 14.30 wita, Hens Saek, ayah dari Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek, tutup usia. Pemerintah turut berduka, terlebih keluarga yang ditinggalkanya.
Hens Saek, semasa hidupnya, sebagai salah satu aparatur negara dengan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Dalam kurun waktu 26 tahun, yakni sejak tahun 1955 hingga 1981, dirinya berprofesi sebagai guru Sekolah Rakyat (SR) di Seda. Kemudian melanjutkan profesi tersebut di Sekolah Dasar (SD) Lelebe tahun 1981 hingga 1993.
Untuk urusan sosial kemasyarakatan, Hens Saek, yang lebih akrab disapa opa Lelebe, mengemban tanggung-jawab sebagai ketua pembangunan gedung gereja Laheroi di Desa Lekona Kecamatan Pantai Baru. Tanggung- jawab tersebut, diembanya dari tahun 1989 hingga 2015.
Berikut, dengan ketokohan yang dimilikinya, gelar adat sebagai Maneleo Nabibi, disandangnya hingga tahun 2021. Begitu pula dengan Ketua Badan Permusyawaratan Desa Lekona, diembanya sejak tahun 2017, hingga Sabtu (29/1) setelah semua kehidupan diakhiri.
“Jumlah masa kerja almarhum kepada bangsa dan negara sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah 37 tahun 7 bulan,” tulis, Untung Harijito, asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, Sekretariat Daerah Kabupaten Rote Ndao, dalam riwayat hidup Hens Saek, yang diterim ROLLE.id, Minggu (30/1).
Dalam riwayat tersebut, disebutkan Hens Saek, dilahirkan di Rote pada tanggal 4 April 1933. Dengan pangkat dan golongan yang pernah diperolehnya dalam pengabdianya adalah penata muda, III/a.
Hens Saek, dalam data keluarga, terlahir dari pasangan suami-istri, Yermias Saek (alm) dan Regina Saek-Daik (almh). Dengan urutan kelahiran, Hens Saek, merupakan anak ke-3 (tiga) dari 8 (delapan) bersaudara. Yakni, Kristian Saek, Herlince Malote-Saek (almh), Hens Saek (alm) Mes Saek, Beci Theresia Thelik-Saek (almh) Juliana Daik-Saek, Aranci Thien-Saek (almh) dan Marthen Luther Saek.
Sedangkan terhadap riwayat perkawinanya, Hens Saek, disebutkan menikah dengan Helena Saek-Daik (almh), pada tanggal 31 Agustus 1958. Perkawinanya dikaruniai 3 (tiga) orang anak, yang masing-masing dengan pasanganya adalah, Jemi Saek (alm), Stefanus M. Saek, menikah dengan Lona Abdiana Ngginak, Jemvrit Saek, menikah dengan Yohana Bauana.
Sebelum meninggal dunia, Hens Saek, menderita stroke ringan tahun 2021. Dari penyakit tersebut, menyebabkan kondisi kesehatanya semakin menurun. Sehingga pada Rabu (26/1) atas upaya keluarga, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba’a untuk menjalani perawatan.
Namun, harapan keluarga untuk diperoleh kesembuhan, tak bisa membatalkan kehendak Tuhan, sebagai pencipta semesta alam. Dengan begitu mengasihi Hens Saek, sebagai salah satu ciptaan-Nya, Tuhan, berkehendak ‘memanggilnya’ di hari Sabtu (29/1).
Hens Saek, mengakiri semua yang pernah dimiliki di dunia. Dua orang anak dan menantu serta 6 orang cucu dan 4 orang saudara termasuk keluarganya sudah ditinggalkan. Semuanya menitikan air mata sedih setelah menerima peristiwa iman ini dengan mengenang masa hidup bersamanya, yang diijinkan Tuhan selama 88 tahun 9 bulan 26 hari.
“Kami pemerintah Kabupaten Rote Ndao, menyatakan rasa belasungkawa atas meninggalnya bapak Hens Saek, yang merupakan ayah dari Wakil Bupati, Stefanus M. Saek. Terima kasih atas dedikasinya yang telah diberikan kepada masyarakat semasa hidupnya,” kata Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, melalui Kepala Bagian Umum, Handryans Bessie.
“Mama Bupati, pak Sekda, para asisten dan seluruh pimpinan OPD, dinas, badan, bagian, langsung melayat ke rumah duka. Dan sesuai rencana keluarga, prosesi pemakaman akan dilaksanakan hari ini, Senin (31/1). (*/ROLLE/TIM)