BA’A, ROLLE.id–Kehadiran Sandro Fanggidae, membawa pengaruh tersendiri terhadap konstelasi politik Rote Ndao, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hadirnya yang menggemparkan itu, tak menyia-nyiakan kesempatan di ujung waktu pendaftaran yang dibuka partai NasDem.
Sehingga dengan semangat juang dalam sosoknya yang masih muda, Sandro, langsung mendaftar Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) di partai Nasional Demokrat (NasDem), setelah dari Gerindra.
Di NaseDem, Sandro, diterima Sekretaris DPD NasDem Rote Ndao, Devrison Zacharias, sebagai pendaftar Bacawabup paling terakhir.
“Sandro, merupakan bakal calon Wakil Bupati terakhir yang datang mendaftar di Partai NasDem,” kata Deny, kepada wartawan, Selasa (7/5).
Sandro, merupakan satu-satunya figur yang mewakili kaum milenial juga generasi Z, alias Gen Z, yang siap masuk tarung dalam gelanggang Pilkada.
Pasalnya, pada tanggal 22 Maret baru-baru ini, usianya baru 37 tahun, dengan tempat kelahiranya di kota Kupang tahun 1987.
Keputusanya bulat setelah berdiskusi dengan keluarga kecilnya. Terutama Wanti Pratiwi Sujayanti, yang merupakan tulang rusuk, pendamping hidupnya.
Selain berdiskusi, keputusan terjun menjadi salah satu kontestan pesta demokrasi pada November nanti, diputuskan setelah bergumul bersama.
Sebagai respon terhadap desakan sejumlah tokoh adat, masyarakat, perempuan, juga pemuda, yang datang meminangnya, mendampingi Paulina Haning-Bullu (PHB), Kamis (2/5).
Sehingga begitu tiba di Rote, kehadiranya disambut begitu antusias. Iring-iringan kendaraan bermotor mengaraknya dari Pelabuhan Pantai Baru hingga Ba’a, dalam semarak paket Lentera.
Dan Sandro, membuktikan keseriusanya menatap Pilkada Rote Ndao, dengan mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) di partai Gerindra, kemudian NasDem, Selasa (7/5).
Mentalnya siap berpasangan dengan PHB, sebagai pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Rote Ndao.
“Ini panggilan untuk mengabdi di kampung halaman,” jawab Sandro, kepada ROTE MALOLE, usai mendaftar Bacawabup di partai Gerindra, Selasa (7/5).
“Ketika saya nyatakan diri siap maju, tentu berdiskusi dengan istri, orang tua, juga keluarga,” ungkapnya.
“Utamanya melalui pergumulan, sebelum jawab permintaan para maneleo, tokoh agama, pemuda, untuk dampingi mama Paulina,” ungkapnya lagi.
Semangat dan dukungan yang terus berdatangan, memberi warna tersendiri bagi PHB-Sandro.
Sosok PHB, yang oleh penasehat DPC Gerindra Rote Ndao, Pius Mali, menyebut sebagai orang tua, dari kaum perempuan.
Sedangkan Sandro, yang mendaftar Bacawabup dengan usianya yang muda, disebut berenergi, mewakili kaum milenial.
Sampai-sampai, Pius, harus mengutip salah satu kalimat Margaret Thatcher, yang merupakan perdana menteri perempuan pertama Inggris, sekaligus pertama di Eropa.
Disejajarkan untuk PHB-Sandro, yang komplit dalam karakter, juga terhadap pemenuhan administasi syarat pendaftaran.
“Kalau ingin sesuatu dikatakan, tanyakan pada laki-laki. Tapi kalau ingin sesuatu dilakukan, tanyakan pada perempuan,” kata Pius, mengutip Margaret Thatcher.
Di mana, PHB, dengan posturnya yang gemoy, bak Prabowo Subianto, punya pengalaman dalam urusan birokrasi. Terukur dalam satu periode memimpin Rote Ndao, sebagai Bupati.
Sedangkan untuk Sandro, dengan latar-belakang pengusaha muda, boleh dibilang mewakili sosok Gibran Rakabumingraka, yang begitu enerjik.
Sehingga PHB-Sandro, dalam kontestasi ini, boleh dibilang sebagai pasangan yang mencerminkan Prabowo-Gibran.
Keduanya terdaftar sebagai kandidat Bacabup dan Bacawabup di partai Gerindra, dan optimis menang dalam gemoy Lentera di Pilkada Rote Ndao.
“Saya datang untuk lanjutkan apa yang sudah mama Paulina lakukan. Yang kurang kita benahi, dan yang bagus dipertahankan dan lanjutkan,” kata Sandro Fanggidae, dalam konferensi pers, usai mendaftar di partai Gerindra, Selasa (7/5). (*/ROLLE/JIT)