SANGGAOEN, ROLLE.id–Dua orang anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 1627/Rote Ndao, melakukan tindakan kecil yang menyentuh hati. Keduanya berinisiatif dengan tak mau terpaku dengan kondisi saat itu.
Bahwa, tindakan yang dilakukan oleh kedua anggota TNI AD ini adalah mendatangi kediaman dua warga yang sedang sakit. Satu diantaranya, diketahui berdomisili di Desa Holoama Kecamatan Lobalain.
Kedua warga yang didatangi, menyusul dengan ketidak-hadirannya pada penyaluran Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT Migor) di Makoramil 1627-01/Ba’a.
Kemudian diketahui, ada halangan yang membatasi selain usia mereka yang tak muda lagi. Di mana, keduanya sedang sakit, sehingga tidak bisa pergi untuk menerima BLT Migor.
Kedua warga tersebut, salah satunya adalah, Wehelmince Bessie. Yang sesuai data kependudukan yang dimilikinya, Mince, demikian Wehelmince, kesehariannya disapa, tinggal di dusun Tilonisi, RT/RW : 004/003. Mince, yang lahir pada tahun 1953, sehingga pada tanggal 5 Juli nanti, dirinya berusia 69 tahun.
“Ia, ada anggota kami yang ke sana. Bilangnya lagi sakit, makanya tidak bisa datang ke Makoramil 1627-01/Ba’a,” kata Kepala Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kodim 1627/Rote Ndao, Horiyanto, kepada ROTE MALOLE, Jumat (10/6).
“Mereka (anggota) pergi untuk temui dua penerima yang waktu bagi BLT Migor, tidak ada, padahal mereka sudah terdata sebagai penerima. Karena tidak bisa dialihkan kepada orang lain, maka kami harus dicari jalan agar si penerima bisa menerima haknya. Sehingga anggota langsung kunjung ke rumah untuk salur,” sambungnya.
Dengan waktu kunjungan, dilakukan pada Kamis (2/6) lalu. Dan kedua warga yang ditemui memang dalam kondisi sakit, sehingga tidak bisa mendatangi lokasi penyaluran untuk menerima hak BLT Migor.
“Pembantu Letnan Satu (Peltu) Suranto, dan Sersan Mayor (Serma) Herman Ndun, yang pergi. Dan saat ditemui, memang kondisi warga sedang sakit, sehingga hak BLT Migor, langsung diberikan. Masing-masing Rp. 300.000,” ucap Horiyanto.
Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, mengaku telah mengetahuinya. Dan dari inisiatif yang dilakukan oleh dua anggota tersebut dirinya mengaku bangga dan mengapresiasi.
“Sudah jadi kewajiban kami untuk terus berupaya jadi solusi. Sehingga yang dilakukan oleh dua anggota itu adalah bentuk tanggung jawab sekaligus punya rasa peduli,” kata Dandim Bayu.
“Dan memang kalau ditunggu sampai sembuh baru datang ambil, juga bisa. Tapi tidak ada salahnya juga ketika ada anggota kami yang kemudian merespon untuk pergi antar langsung ke rumahnya sendiri. Saya pikir ini suatu tindakan yang luar biasa,” ungkapnya dengan memperlihatkan jempolnya.
Terpisah, Aser Menno, salah satu warga desa Sanggaoen, ikut mengapresiasi langkah yang diambil oleh Peltu Suranto, dan
Serma Herman Ndun. Dirinya merasa salut dan bangga terhadap tindakan yang dilakukan kepada warga sipil, apalagi sudah lanjut usia.
“Ini suatu contoh yang baik, patut dicontoh oleh yang lain. Bahwa semua orang punya hak yang sama, entah dari golongan atau suku apapun tidak mempengaruhi kadar pelayanan yang merupakan haknya,” kata Aser Menno, kepada ROTE MALOLE.
“Dan sebagai masyarakat sipil, kami sangat menghargai dan menyatakan rasa bangga serta hormat kami kepada beliau-beliau yang rela datangi warga untuk antar hak BLT Migornya. Ini suatu tindakan yang kelihatan mudah tapi serasa tidak terlalu mudah untuk dilakukan,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)