LEKUNIK, ROLLE.id–Gedung kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Rote Ndao, ludes terbakar, Senin (13/6). Si jago merah, dengan ganas merambat dan membakar habis semua material yang mudah terbakar.
Mulai dari plafon dan dokumen, dilahap dengan sangat cepat. Yang saat itu, dengan tiupan angin yang cukup kencang, menambah kobaran api begitu ganas. Api dengan bebas, merambat hingga ke seluruh bagian kantor tersebut.
Beruntung, ada selasar yang membatasi gedung utama dengan gedung aula dan juga satu gedung lainnya di bagian belakang. Sehingga kobaran api yang semakin membesar, berhasil dipadamkan.
Hanya saja, seluruh dokumen penting yang tersimpan di dalam kantor tersebut tak ada yang berhasil diselamatkan. Berikut peralatan elektronik ludes dilahap si jago merah.
Apalagi lemari-lemari arsip dengan material mudah terbakar. Bisa dipastikan, tak bersisa bersama isinya, dalam reruntuhan bangunan hasil pembakaran.
Terlihat, sejumlah pegawai dinas tersebut hanya bisa menatap sedih dari kejauhan. Begitu juga warga yang berusaha padamkan api setelah bantuan pemadam tiba di lokasi. Tapi apa daya, kobaran api terus menggila dalam keganasannya, yang terlanjur melahap habis bagian yang mudah terbakar.
Sehingga dengan kobarannya, tak ada lagi kesempatan untuk sekedar masuk dan mengambil barang penting. Semuanya sudah hangus terbakar dengan tak disangka.
Setelah api berhasil dipadamkan, polisi langsung membentang garis polisi. Sehingga lokasi tersebut untuk sementara waktu diambil alih demi kepentingan penyelidikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ROTE MALOLE, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Tetapi dugaan sementara, api berasal dari hubungan pendek arus listrik dari salah satu ruangan yang dimiliki.
Dari situlah, kemudian mengakibatkan seluruh bagian dari kantor tersebut hangus terbakar. Sehingga puing-puing reruntuhan berserakan di dalam gedung, dengan kejadian yang begitu cepat.
“Sonde (tidak) ada lagi yang tersisa. Semuanya sudah habis,” kata Bastian Pandie, salah satu pegawai pada dinas tersebut, kepada ROTE MALOLE, Senin (13/6) di lokasi kejadian.
Bastian, yang kemudian diketahui sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) keuangan dinas PKO, mengaku terpukul dengan kejadian tersebut. Bahwa, kebakaran itu merupakan musibah bagi keluarga besar dinas PKO.
“Mau menyesal tapi sudah selesai, karena api sudah bakar habis. Apalagi dokumen-dokumen. Pokoknya apa yang ada di dalam sudah terbakar,” kata Bastian.
Sementara itu, bendahara dinas PKO, Matius Ello, terlihat basah kuyup. Dirinya berusaha untuk menyelamatkan barang dan juga dokumen yang bisa diselematkan.
Hanya saja, tindakan tersebut tak membuahkan hasil yang diharapkan. Sebab, dengan ganasnya kobaran api membuat siapa saja menjadi sangat takut untuk mendekat, sebelum dipadamkan.
“Brankas posisi kosong. Karena sekarang pembayaran sudah dilakukan sistem non tunai. Tapi dokumen-dokumen penting sudah ludes terbakar,” kata bendahara dinas PKO, Matius Ello. (*/ROLLE/TIM)