HOLOAMA, ROLLE.id–PSKN Kefamenanu, langsung ‘ngegas’ di menit-menit awal saat melawan BMU Alor, Minggu (20/8).
Terbukti, mereka unggul lebih duluan di menit ke-38 babak pertama. Gawang BMU Alor dijebol 1-0 oleh PSKN Kefamenanu.
Sorak suporternya di tribun B, lapangan Paulina Haning-Bullu, pecah gembira. Sementara suporter BMU Alor di tribun A, hanya bisa mengimbangi sorak seadanya.
Merasa disemangati, PSKN terus menambah daya dobraknya. Berulang kali gencar mengancam benteng pertahanan, namun gagal hingga jeda turun minum.
Merasa unggul sementara, PSKN, larut dalam eforianya. Tiket ke fase 16 besar serasa siap dikantongi.
Hal itu ditunjukan suporternya, di waktu jeda dengan berdendang ria diiring lagu kuan kefa.
Tapi keadaan pun berubah, dengan gempuran yang dilancarkan BMU Alor. PSKN terkurung dan menghasilkan gol balasan di menit 65, babak kedua.
Dengan sisa waktu normal plus injury time, PSKN terlihat kehilangan pola mainya seperti di babak pertama. Bola dikuasai penuh oleh BMU Alor, dengan gempuran yang terus mengancam.
Walau ada serangan balasan, tapi ‘tembok’ pertahanan BMU Alor, terlanjur dibangun kokoh, berlapis-lapis.
Akhirnya, rasa eforia tadi berganti sedih. Skor ditahan imbang 1-1, merupakan ‘petaka’ tersendiri bagi PSKN Kefamenanu.
Ternyata, koleksi poinya tak mencukupi untuk mantapkan langkah PSKN merebut posisi runner up dari BMU Alor di pool B. Terpaut satu poin dari BMU (4-3) membuat banyak pemain PSKN bersedih hingga meneteskan air mata.
PSKN gagal dalam gengsinya yang ‘bernafsu’ menaklukan BMU Alor. PSKN siap-siap menyusul Persena Nagekeo, dan Nirwana 04, untuk pulang kampung. (*/ROLLE/JIT)