HOLOAMA, ROLLE.id–Ada sebuah cerita yang diceritakan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Jumat (2/2).
Selama ini, belum banyak yang tahu. Dan itu dikisahkan di hadapan jajaran Forkopimda, anggota DPRD, pimpinan BUMD, dan pimpinan OPD.
Begitu juga Camat, Kades dan Lurah, se Kabupaten Rote Ndao. Ditambah tokoh adat, agama, masyarakat, perempuan, dan juga pemuda.
Bupati Paulina, menceritakan di perayaan 5 tahun kepemimpinanya bersama Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek.
Bahwa, tinggal beberapa hari lagi, jabatan yang sementara diembanya segera diletakan.
“Akhirnya, semua akan berakhir, karena memang itu aturan. Dan nantinya kami akan meletakan jabatan,” ucap Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Jumat (2/2).
Tak hanya syukuran 5 tahun kepemimpinan, perayaan Natal dan tahun baru Korpri, ada dalam rangkaian kegiatannya. Yang dilaksanakan di alun-alun Rumah Jabatan (Rujab) Bupati.
Kedua pemimpin itu, masing-masing Bupati Paulina, dan Wabub Stefanus, secara bergantian menyampaikan terima kasihnya. Begitu juga ada maaf yang dimohonkan selama memimpin.
“Kami berdua, sebagai Bupati, dan Wakil Bupati, bersama keluarga mengucapkan selamat Natal 25 Desember tahun 2023, dan tahun baru 2024,” ucap Bupati Paulina.
“Tidak terasa berada di tahun 2024. Dan tepatnya tanggal 14 Februari, sebuah tanggal cantik bagi kami, karena ini sebuah anugerah, ketika kami diperkenankan menjadi orang tua di Kabupaten Rote Ndao, untuk kita semua,” ungkapnya.
“Kami berterima kasih untuk semua dukungan, yang waktu itu mendukung. Ada para maneleo, sehingga kami boleh terpilih,” sambungnya
Dengan sedikit mereview 5 tahun sebelumnya, Bupati Paulina, mengungkap sesosok yang mula-mula datang mendorongnya untuk maju sebagai kandidat calon Bupati Rote Ndao, periode 2019-2024.
Sosok yang disebutkan itu, bukan dari kalangan elit, atau pemimpin Partai Politik (Parpol). Hanya seorang rakyat jelata, yang banyak menghabiskan waktunya untuk menangkap ikan di laut, di Pulau Usu.
Sosok tersebut adalah Imanuel Lay, meneleo/kepala suku Naladaikale. Ia merupakan salah satu warga Desa Tenalai Kecamatan Landu Leko.
“Secara pribadi, saya berterima kasih kepada bapak maneleo dari Tenalai. Beliau ini yang waktu itu datang melamar saya untuk maju,” kata Bupati Paulina.
“Dan saya tidak pernah membayangkan bahwa, dari ujung pulau Rote, yaitu di Tenalai bisa datang lamar untuk saya harus ikut dalam pesta demokrasi, ikut sebagai calon Bupati,” ungkapnya.
Diakuinya bahwa, lamaran tersebut belum terlalu direspon. Berhubung dirinya adalah seorang wanita yang belum punya kesiapan mental yang dirasa cukup. Ditambah belum dipikirkan sosok yang akan berpasangan dengannya sebagi calon wakil bupati, untuk maju bersama.
“Waktu itu, saya ragu-ragu. Karena memang saya tidak persiapkan diri. Tetapi, ada sebuah gerakan yang menggerakan semua masyarakat, berduyun-duyun, datang melamar saya,” ucapnya bangga.
“Terima kasih bapak Lay. Salam hormat kami buat keluarga di Daiama, dan Tenalai. Walau pun nanti berakhir di 14 Februari ini, tetapi kita tetap saling mendoakan,” sambungnya. (*/ROLLE/JIT)