OESELI, ROLLE.id–Kepala Kantor BPN/ATR Kabupaten Rote Ndao, Lalu Harisandi, melakukan pemasangan puzzle sinergi reforma agraria, Senin (22/4).
Itu dilakukan dalam kegiatan gerakan reforma agraria, yang diikuti secara virtual di Desa Oeseli Kecamatan Rote Barat Daya.
Tak sendiri, Lalu Harisandi, melakukanya bersama, setelah asisten administrasi umum Setda Rote Ndao Jermi Haning yang mewakili Penjabat Bupati Rote Ndao.
Kemudian, pimpinan Bank Mandiri Cabang Rote Ndao, Sane Ariance Manu, dan penjabat Kepala Desa Oeseli, Markus Amalo.
Dalam sambutanya, Lalu Harisandi, mengatakan, pelaksanaan reforma agraria bertujuan untuk menampilkan hasil kerja sama, dalam melakukan penataan aset dan akses.
Yang disebutnya ada ratusan output yang dihasilkan dalam kegiatan sosialisasi penanganan akses reforma di tahun pertama.
“Sebagaimana kegiatan kami di tahun 2023 lalu, dalam pemetaan sosial, alhamdulilah, outputnya adalah 100 KK, yang di dalamnya adalah masyarakat, atau nelayan budidaya rumput laut,” ucap Lalu Harisandi, gedung Gereja GMIT Jemaat Siloam Oeseli Senin, (22/4).
Dengan demikian, sinergi reforma kali ini merupakan tindak-lanjut, yang kembali dilakukan bersama masyarakat yang memiliki aset tanah yang bersertifikat di desa tersebut.
Di mana, Desa Oeseli kembali disasar, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, terhadap penataan aset dan aksesnya.
Sehingga tak hanya pihak BPN/ATR, juga dihadirkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan sosialisai kepada masyarakat dalam mendukung agenda reforma agraria.
“Dalam kegiatan hari ini, Senin (22/4) kita mengadakan sosialisasi atau penyuluhan, tindak-lanjut dari penataan aset. yaitu bagaimana aset itu mengikuti aksesnya,” jelas Lalu Harisandi.
Lalu Harisandi, kemudian menyebut masing-masing, yang akan melakukan kegiatan sosialisasi itu. Yaitu dari pihak bank Mandiri, dinas perdagangan dan UKM, dinas perikanan kelautan dan dinas pemberdayaan masyarakat dan desa
Sementara itu, asisten administrasi umum Setda Rote Ndao, Jermi Haning, meminta masyarakat Desa Oeseli, agar bijak memanfaatkan aset tanah yang dimiliki.
Dengan tak disarankan untuk menjualnya, Jermi, lebih menghendaki untuk disewakan dalam waktu tertentu, dengan alasan jangka panjang.
“Mengikuti apa yang sudah disampaikan, maka saya cuma mau bilang, jangan jual tanah. Dan kalau sudah punya tanah yang bersertifikat, sebaikanya dikontrakan atau kasih sewa,” kata Jermi Haning, dalam sambutannya.
“Karena kalau kita sewakan, maka habis masa sewa kita masih dapat kembali tanah dan bangunan yang dibangun di atasnya. Itu lebih untung daripada jual,” sambungnya. (*/ROLLE/JIT)