BA’A, ROLLE.id–Kehadiran Apremoi Dudelusy Dethan, membawa warna tersendiri dalam perpolitikan di Rote Ndao.
Perempuan yang dipercayakan sebagai ketua Srikandi PSI Rote Ndao ini, seolah diremehkan dengan pengalamannya yang begitu minim.
Maklum, kesehariannya dihabiskan mengurus rumah tangga, dan bisni kecilnya yang menjual oli dan mur di bengkel Sasando.
Ditambah jenjang pendidikan yang hanya tamat setara SMA, Apremoi, betul-betul jadi ‘samsak’. Ia dibuli, dihina, bahkan difitnah, hanya karena pendidikannya yang dinilai tak layak.
Walau demikian, Apremoi, mampu membuktikan kadar dalam dirinya. Setelah terpilih menjadi anggota DPRD, satu lagi kepercayaan yang diembannya dari rakyat Rote Ndao.
Apremoi, kini merupakan Wakil Bupati Rote Ndao terpilih, dengan calon Bupatinya Paulus Henuk.
Di mana, sosoknya yang masih sangat milenial, membuat pihak lain masih terus berusaha mencegalnya melalui ijasah paket C miliknya yang disangka palsu.
“Kami telah dilatih oleh pengalaman yang adalah guru terhebat,” kata Apremoi, kepada ROTE MALOLE, Sabtu (7/12).
“Bahwa 1O kali jatuh, maka harus 11 kali bangkit,” sambungnya.
Tak cukup sampai di situ, gugatan terhadap ijasah paket C miliknya terus bergulir di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kupang.
Teranyar, salah satu rivalnya yang mengolekasi paling sedikit suara rakyat pun melangkah sampai ke gedung Mahkamah Konstitusi (MK)
Yakni paket Lontar Malole, pasangan Vicoas Trisula Bhakti Amalo-Bima Theodorianus Fanggidae, yang merupakan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut dua.
“Kami kuat sampai hari ini karena Tuhan Yesus yang hebat. Banyak tangan-tangan ditumpakan untuk mendoakan kami,” kata Apremoi.
“Dan secara pribadi, beta (saya) sangat berterima kasih. Bahwa dengan proses yang penuh liku itulah, mental kami dibentuk,” ungkapnya.
“Kami, beta dengan pak Paulus, dibentuk sebagai petarung, yang sudah dipilih jadi peminpin di Rote Ndao,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)