SANGGAOEN, ROLLE.id–Masalah pendidikan disorot pasangan calon nomor satu, dalam pelaksanaan debat publik, Kamis (10/10).
Yakni Paulus Henuk-Apremoi Dudelusy Dethan, sebagai pasangan calon Bupati-Wakil Bupati yang mengusung semangat perubahan untuk Rote Ndao yang lebih baik.
Sorotannya terhadap temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga setempat.
Sekaligus menjawab pertanyaan tentang strategi Paulus-Apremoi, dalam memastikan pemenuhan, dan peningkatan Sarpras yang merata di seluruh Rote Ndao.
Bahwa, pendidikan yang berkualitas memerlukan sarana dan prasarana (Sarpras) yang layak. Ditambah tenaga pendidik yang kompeten, dengan pemenuhan kesejahteraan yang cukup.
Di mana, hal itu serasa tak berbanding lurus dengan penggelontoran dana Pendidikan yang telah melampaui prosentasi minimal 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rote Ndao.
“Dari delapan ratus tujuh puluhan milyar, kita sudah mengalokasikan 260 milyar. Amanat UUD pendidikan 20 persen, Rote Ndao hampir 30 persen,” ungkap Paulus
“Sayangnya, infrastruktur pendidikan, sekolah kita masih banyak yang buruk,” kata Paulus, prihatin.
Sehingga stretegi yang dipersiapkan paket Ita Esa, adalah melakukan pemetaan terhadap penggunaan anggaran yang disiapkan agar tidak disalah-gunakan.
“Ini menjadi perhatian serius paket Ita Esa, yang dipastikan tidak sepeser pun uang rakyat dinikmati orang-orang tidak bertanggung-jawab,” tegasnya.
“Kami pastikan betul untuk kesejahteraanya (guru). Ada pendidikan, sertifikasi untuk guru-guru. Ada pelatihan-pelatihan, untuk menghasilkan kualitas anak didik yang baik,” tegasnya lagi.
Demikian halnya dari Apremoi, sebagai calon Wakil Bupati, yang terlihat sama-sama mengelaborasi komitmennya terhadap masalah pendidikan di Rote Ndao.
“Kita menyiapkan fasilitas penunjang seperti laboratorium, dan perpustakaan,” tambah Apremoi.
“Sedangkan untuk kesejahteraan guru, kita membangun rumah-rumah dinas di daerah terpencil,” tambahnya lagi. (*/ROLLE/JIT)