DAIAMA, ROLLE.id–Upaya menurunkan angka Stunting di Kabupaten Rote Ndao, gencar dilaksanakan. Hasilnya, Kecamatan Landu Leko, telah menunjukan dengan menurunkan tingkat prevalensinya.
Walau angkanya tak terlalu banyak, tapi hal setidaknya ada dampak yang dihasilkan dari upaya yang dilakukan. Yang tidak terlepas dari dukungan serta kolaborasi yang dibangun lintas sektor.
Di mana, dari 179 anak yang terdata sebagai Stunting, enam diantaranya telah bebas stunting. Ini diperoleh dari pelaksanaan kegiatan operasi timbang pada periode Agustus tahun 2022.
“Dalam pengukuran timbang, periode Agustus 2022, angka anak stunting menurun dari 179 menjadi 173 anak atau setara dengan 26 persen,” kata Kepala UPTD Puskesmas Sotimori, Frits Leonard, dalam penyelenggaraan Lokmin, di Kantor Camat Landu Leko, Jumat (25/11).
“Angka ini masih terlalu tinggi, namun dengan komitmen bersama, hasil ini sangat diapresiasi. Sehingga kedepanya, diharapkan agar prevalensi stunting lebih ditekan lagi untuk mencapai target yang ditetapkan,” sambungnya mengapresiasi.
Terhadap pencapaian tersebut, Plt Camat Landu Leko Daniel Bolla, kemudian memotivasi untuk melakukan eksen secara bersama-sama. Bahwa, dengan bergerak lebih cepat, diyakininya, bisa lebih banyak menekan tingkat prevalensi di wilayah kecamatan yang dipimpinya.
“Kita harus bergerak cepat. Semua yang terlibat dalam Satgas Stunting Kecamatan Landu Leko, mulai bergerak untuk eksen secara bersama-sama di lapangan,” kata Plt Camat Landu Leko, Daniel Bolla.
“Apa yang direkomendasi dalam Lokakarya Mini ini, harus diimplementasi secara terpadu dan kolaboratif, dengan memperkuat koordinasi dalam action di lapangan,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)
