BA’A, ROLLE.id—Sebuah ungkapan sukacita terucap dari bibir ibu korban dugaan pencabulan dari Dusun Nggelamalole Desa Maubesi Kecamatan Rote Tengah.
Dengan bola mata yang berkaca-kaca, Marince Aflina Tungga, mengalamatkanya kepada ketua dewan etik perlindungan Nasional anak Indonesia, Agustinus Nahak.
Itu disampaikan menyusul kesediaanya yang datang menemui di Rote Ndao. Bahwa, anaknya ingin mendapat keadilan dalam proses hukum atas kasus dugaan pencabulan yang telah dilaporkan di polisi.
Dengan tahapan yang masih terus berproses di tahap penyelidikan oleh Polsek Rote Tengah, atas laporan polisi bernomor : : LP / B /28 / XII / 2023 / Polsek Rote Tengah / Polres Rote Ndao / POLDA NTT tertanggal 30 Desember 2023.
“Terima.kasih, kami sudah lega,” singkat Marince Aflina Tungga, kepada ROTE MALOLE, usai ditemui ketua dewan etik perlindungan Nasional anak Indonesia, Agustinus Nahak, Kamis (11/1).
“Bapa tua (beliau) sangat peduli. Padahal katong (kami) sonde (tidak) kenal, tiba-tiba dapat khabar kalau bapa tua mau datang ketemu dengan kami di Rote,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang tak pernah dibayangkan itu, Marince, dengan dua anaknya, diminta untuk menceritakan peristiwa demi peristiwa yang dialami anak sulungnya CJL.
Di mana, anaknya itu, diduga menjadi korban atas perbuatan cabul, dengan terlapor Marthen Lesiangi, seorang pria tua berusia 68 tahun. Semuanya telah diceritakan secara detail, dan mendapat respon luar biasa.
Bahwa, Agus Nahak, bersedia memberikan pendampingan hukum secara gratis kepada keluarganya. Dirinya memastikan kasus tersebut tuntas berkeadilan.
“Bapa tua (beliau) langsung bilang, kaka Agus, siap dampingi kasus anak kami,” kata Merince.
“Jadi waktu pamit, beta bilang terima kasih kaka Agus, yang su (sudah) peduli deng katong orang kecil, yang sonde punya apa-apa inj,” ungkapnya.
“Bapa tua balas bilang katong harus kuat deng (dengan) sembayang (berdoa), minta Tuhan buka jalan. Sembayang juga buat kaka Agus,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)