BA’A, ROLLE.id–Aksi sosial yang dikemas dalam pelaksanaan kampanye Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II partai Golkar Rote Ndao, menyentuh petugas kebersihan dengan keunikanya, Selasa (28/11).
Bahwa, mengawali tahapan kampanye, Calon Legislatif (Caleg) yang diusung partai tersebut, melakukan aksi bagi-bagi sarapan pagi.
Sasarannya adalah petugas kebersihan, yang sedari pagi beraktifitas di wilayah kerja yang ditetapkan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Kabupaten Rote Ndao.
Dan oleh Golkar, kompak dilakukan Caleg, dengan menjumpai satu per satu petugas itu untuk memberikan paket sarapan yang sudah disiapkan.
Kepada ROTE MALOLE, dua orang petugas kebersihan, Megi Matta, dan Ronivince Naru, mengungkap rasa senangnya. Bahwa, ada sarapan yang diterima dari Golkar, saat keduanya selesai beraktifitas.
“Awalnya katong bingung, ini apa. Tapi dibilang ada mau bagi katong (kami) makanan, dari partai Golkar, makanya katong terima,” kata Megi Matta, yang diaminkan Ronivince Naru, rekannya, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, Selasa (28/11)
“Ada satu kotak nasi, deng (dengan) satu botol air mineral, yang katong terima dari orang Golkar. Katong dapat na senang e..,” sambung Ronivince Naru, dengan dialeknya yang khas.
Kedua petugas wanita ini kemudian mengisahkan perjalanan kariernya sebagai seorang Tenaga Kontrak Daerah, di Kabupaten Rote Ndao. Dan kini menjadi petugas kebersihan di Dinas Perkim-LH, daerah setempat.
Bahwa Megi, dengan pengabdianya dimulai sejak tahun 2017 di dinas Perkim-LH. Sedangkan Roni, tahun 2019. Keduanya pernah ditempatkan di instansi lain sebelum di dinas tersebut.
“Beta (saya) dari Perikanan, Ketahan Pangan, trus Perkim. Di Perkim dari tahun 2017. Di Perikanan tahun 2006,” kata Megi.
“Kalau beta dari pertanian. Tahun 2019 baru pindah datang di Perkim, sampai sekarang,” jawab Ronivince, yang mengaku sering disapa Roni.
Bagi Megi, dan Roni, Pemilu, memang sudah tak asing lagi. Yang dengan gamblang disebut berlangsung lima tahun sekali, kedua wanita ini mengaku tak ingin menggembar-gembor pilihanya.
“Pilihan itu urusan pribadi, sonde (tidak) harus kasi tahu orang. Sonde usah pamer-pamer ju (juga),” kata Megi.
“Ia, karena itu kan katong pung hak. Sonde perlu ada yang paksa katong untuk pilih dia,” balas Roni.
“Makanya, diam-diam ko suka sapa na pilih su. Intinya katong jang golput, biar suara sonde ilang,” sambung Roni, dengan dialeknya. (*/ROLLE/JIT)