BA’A, ROLLE.id–CJL, Korban dugaan tindak pidana pencabulan, yang terjadi di Dusun Nggelamalole Desa Maubesi Kecamatan Rote Tengah, menceritakan kisah pilunya.
Tak diingat lagi berapa kali dirinya mendapat perlakuan tak senonoh itu dari terduga pelaku, Marthen Lesiangi. Pasalnya berulang-ulang dan berlangsung lama.
Hanya kejadian awal yang bisa diingatnya. Bahwa saat itu, CJL, sehabis menggunakan kamar mandi miliki terduga pelaku.
Di mana, Marthen, dengan tanpa ragu, apalagi takut, tangan nakalnya langsung bereaksi. Bagian-bagian intim CJL, gadis kecil yang belum tahu apa-apa ini, disentuh tanpa ampun.
Yang sebelum bereaksi, CJL, sedang bermain dengan cucu-cucu kandung Marthen. CJL, juga termasuk cucunya.
Bersama cucunya, memang hampir seumuran/sebaya. Ada juga yang sedikit kakak, juga adik. Dan waktu itu, CJL, masih berseragam putih-biru.
“Sonde ingat lai. Tapi pertama itu waktu masih SMP,” cerita CJL, korban kasus dugaan pencabulan di Nggelamalole, kepada ketua dewan etik perlindungan Nasional anak Indonesia, Agustinus Nahak, Kamis (11/1).
“Ini ulang-ulang. Beta (saya) takut,” ungkapnya.
“Ok, tidak apa-apa. Adik tenang-tenang dulu baru lanjut e,” sela Agus Nahak, sambil menepuk pundaknya.
“Iya bapak,” jawab CJL, dengan sedikit mengangguk.
Selang beberapa saat, CJL, melanjutkan ceritanya. Bahwa kejadian di tanggal 24 Desember 2023, dia tersadar dari bunyi kursi plastik yang bergeser.
Karena waktu itu, dia sedang tidur siang, sekitar pukul 11.00 wita. Yang sebelumnya diterima panggilan telepon dari terduga pelaku, Marthen Lesiangi.
“Sebelum tidur, opa telepon beta. Opa bilang kalau ada di rumah na opa mau datang,” tutur CJL.
“Jadi waktu datang, beta sonde tahu. Hanya dengar bunyi kursi yang pakai sandar pintu. Beta lia begini, opa su (sudah) ada di tempat tidur,” sambungnya.
“Pas beta mau bangun, opa bilang diam-diam, nanti orang dapat dengar. Tapi karena beta mau lari keluar kamar, opa pegang beta pung tangan dan dorong kembali pi tempat tidur. Opa paksa beta untuk cium, beta takut, jadi panggil-panggil adi di sebelah. Makanya bisa lepas,” ungkapnya
Mendengar hal tersebut, Agus Nahak, tetiba sedikit bergeser ke samping kiri. Korban CJL, berada di tengah, diapit ibunya, Merince Afliana Tungga.
Dan gestur Agus Nahak, terlihat sedikit berubah, pertanda kaget.
“Jadi adik, sempat didorong ke tempat tidur?,” tanya Agus Nahak.
“Iya. Saat di tempat tidur, opa paksa beta cium. Beta pung tangan opa pegang,” jawab CJL.
“Ini percobaan rudapaksa yang gagal, karena ada orang, selain adik dan terduga,” kata Agus Nahak. (*/ROLLE/JIT)