Sebelum Dipolisikan, Marthen Lesiangi Dua Kali ke Rumah Korban CJL, Terlapor Bilang Cuma Mau Tanya

BA’A, ROLLE.id–Muncul pengakuan baru dari korban dugaan pencabulan anak di bawah umur, CJL, 15 tahun.

Selain sudah diceritakan kepada ibunya, Merince Afliana Tungga, korban juga akui kalau pengakuanya itu dimasukan dalam keterangan tambahan.

Dan itu disampaikan sewaktu dirinya dipanggil, dan diambil keteranganya oleh penyidik Polsek Rote Tengah, beberapa waktu lalu.

“Dua kali opa Marthen ke rumah,” kata CJL, kepada ketua dewan etik perlindungan Nasional anak Indonesia, Agustinus Nahak, Kamis (11/1).

“Yang pertama tanggal 24 Desember, sekitar jam 11 siang. Kedua tanggal 26 Desember,” ungkapnya.

CJL, kemudian dengan leluasa menceritakan semua kejadian yang dilakukan oleh Marthen Lesiangi.

Sehingga Marthen, dengan statusnya saat ini sebagai terlapor, atas kasus dugaan tindak pidana pencabulan. Tertuang dalam laporan polisi bernomor : LP/B/28/XII/2023/Polsek Rote Tengah/Polres Rote Ndao/ POLDA NTT.

Dan kasus tersebut dilaporkan ibu korban, Merince Afliana Tungga, pada Sabtu (30/12) lalu.

Bahwa, pria tua 68 tahun yang biasa dipanggil opa/kakek itu, kerap kali berbuat tak senonoh terhadap anaknya CJL.

Itu mulai dialami korban saat masih duduk di bangku kelas sembilan (III) SMP. Mulai saat itu, korban merasa sangat takut, sehingga disimpan rapat-rapat, dan ditanggungnya sendiri.

“Bukan kali ini saja. Su (sudah) ulang. Dia ramas-ramas dan paksa cium. Beta (saya) takut sekali,” kata CJL.

“Setelah kejadian tanggal 24, lanjut lagi di tanggal 26. Tapi waktu itu opa datang beta sonde (tidak) berani buka pintu,” bebernya.

Pengakuan tersebut senada dengan yang diungkap terlapor, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, Rabu (9/1)

Bahwa ketika hendak tiba di rumah korban, Marthen, terlebih dahulu menelpon.

“Beta bel (telepon) dia (korban), dia bilang dia ada di rumah. Jadi beta bilang bapa ‘suek’ (sayang) mau pigi (mampir),” kata Marthen Lesiangi, dari balik telepon.

“Nanti bapa suek sampai pintu belakang na bapa suek bel lu (kamu/korban). Tapi dia sonde (tidak) buka pintu juga,” ungkapnya.

“Beta sampai omong bilang buka pintu, bapa suek mau tanya lu, menyangkut lu pung (punya) bapak bel lu ma (tapi) nyong Sinlae, yang angkat Hp (handphone),” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.