Jijik Liat Ulat Dalam Makanan Warung Ini, Pembeli Langsung Kembalikan, Polisi Turun Tangan

BA’A, ROLLE.id–Suasana mengejutkan dialami seorang warga yang berniat menyantap makanan disaat merasa lapar. Di sebuah warung makan, dirinya kemudian menepi untuk membeli menu makanan seleranya, Kamis (18/5).

Seporsi ayam kecap, plus nasi dan sayur dipesanya, langsung dibungkus rapi dengan kertas nasi. Dan si pembeli yang mengaku bernama Choken ini, memang sudah tak sabar mencicipi pesananya, ketika sampai di rumahnya.

Sayangnya, nafsu makan yang sudah tak tahan itu, harus hilang seketika. Ada beberapa ulat yang terlihat hidup di dalam daging ayam yang dipesanya. Dirinya begitu jijik dan kembali mendatangi warung yang disebutnya bernama ‘Doa Ibu’.

“Baru makan sedikit (daging ayam) ternyata ada ulat keluar dari dalam daging,” kesal Choken, kepada wartawan dari balik telepon, Kamis (18/5).

Dikatakan, saat membeli makanan itu sekitar pukul 10.00 wita. Tapi karena ada ulat, dirinya merasa jijik, dan merasa ingin muntah.

Tak lama berselang, kejadian tersebut beredar luas di sejumlah plaform media sosial, dalam bentuk video. Pemilik warung, mengaku kaget, karena hal tersebut merupakan pertama kalinya setelah hampir dua tahun menjalankan usaha tersebut.

“Kami juga terkejut. Karena ini untuk pertama kalinya setelah kami membuka warung ini kurang lebih satu setengah tahun lalu,” kata Yuyun, si pemilik warung makan Doa Ibu, yang saat itu didampingi seorang pria bernama Rian, saat dikonfirmasi wartawan.

Menurutnya, setiap menu yang disajikan, tetap memperhatikan standar hygienis. Itu dilakukan untuk menjamin kepercayaan pelanggan, juga terhadapnya sebagai pelaku usaha.

Makanan berulat yang dividiokan dan beredar di media sosial WhatsApp, Kamis (18/5). (Foto : Tangkapan Layar, ROLLE)

Sehingga khusus untuk daging yang disoalkan itu, disebutnya dipesan dari luar daerah. Dengan sistem pengolahannya pun tetap diperhatikan, dirinya berharap, adanya pengawasan ketat dari instansi terkait terhadap penyaluran ayam beku dari luar NTT.

“Terkait pengolahan dan penyimpanan, kami sangat perhatikan agar tetap higienes. Bahkan, kami membeli ayam beku dari suplayer, tidak dalam jumlah yang banyak,” ucapnya.

“Dengan pengolahan, kami dua kali rebus. Air pertama dibuang setelah itu rebus lagi baru di kasi bumbu. Begini kan kami pemilik warung yang kena dampaknya,” ucapnya lagi.

Terhadap hal tersebut, pihak berwajib melalui unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Polres Rote Ndao, langsung mendatangi warung yang terletak di jalan Baa-Busalangga, Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain.

Potongan daging ayam yang dikembalikan pembeli, dibawa pihak berwajib untuk kebutuhan lebih laniut. Begitu juga dengan sejumlah informasi, dirangkum Polisi di lokasi kejadian.

“Untuk mengetahui pasti bahan baku ayam yang dibeli pihak warung dari mana. Proses membuat makanan siap saji itu bagaimana, sehingga bisa diperoleh akar permasalahannya,” kata Bripka Ardi Sine, yang juga berharap adanya pengawasan dari instasi terkait.

“Perlu adanya pengawasan oleh Dinkes secara berkala. Terutama pada saat distribusi masuk ayam beku dari luar pulau,” kata Ardi.

“Memang pada saat pengiriman sudah dilengkapi surat laik. Tetapi perjalanan ke Rote cukup lama, sehingga bisa saja sudah ada yang berulat,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.