Kades Dibilang Rangkap PKA, Penatausahaan Uang Desa Jadi Amburadul, Bayar Duluan Barang Nyusul

DALEHOLU, ROLLE.id–Beberapa hal mengejutkan diungkap Camat Rote Selatan, Polce Melayaki Manafe, Kamis (18/1).

Itu diungkapkan menyusul adanya keterlambatan pemerintah desa di wilayahnya yang belum melaksanakan evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDesa) tahun 2024.

Penekananya bukan hanya ditujukan terhadap hal tersebut. Tapi lebih ditekankan terhadap sejumlah praktik yang ditemukan dalam pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev).

Yang diakuinya tak hanya menghambat progres kegiatan. Penatausahaan keuangan desa juga ikut terdampak.

“Kepala Desa, mau jadi Pelaksana Kegiatan Anggaran (PKA) makanya jadi begini,” kata Camat Rote Selatan, Polce Melayaki Manafe, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, Kamis (18/1).

“Dan itu ada,” sambungnya, dengan tidak langsung menyebut nama desa yang dimaksudkan.

Dirinya kemudian mencontohkan sebuah transaksi belanja yang mesti dianut Kades.

“Kalau saya beli Hp ini, berarti harus ada notanya, untuk dilaporkan nanti. Tapi ini tidak, barangnya ada tapi notanya tidak ada,” ungkapnya.

Dengan kejadian yang disebutnya sebagai penyakit menahun, memantik prihatinya. Sementara proses LPj, oleh dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Rote Ndao, berbatas sampai Februari.

“Kades bukan jalankan tugasnya, tapi mau jadi PKA, makanya jadi amburadul. Nota-nota belanja saat ditanya, argumenya masih di PKA,” kata Camat Polce.

“Tapi Inspektorat sudah mulai masuk, jadi semoga yang lainnya bisa mempercepat, untuk tidak terlambat proses LPj nanti,” ungkapnya.

Selain itu, juga diungkap praktik transaksi yang kerap ditemuinya dalam Monev. Bahwa ada potensi kerugian, juga dampak hukum yang hampir tak disadari.

Dengan proses transaksi yang dilakukan atas dasar percaya, belanjaan terlebih dahulu dibayar lunas, tanpa membawa barangnya.

“Kalau barang terlambat, kegiatan jadi terhambat. Apalagi kalau tidak dikirim, kan bisa jadi masalah hukum,” ungkapnya

“Biasanya kalau kita belanja di toko kan harus bawa barang dan nota setelah dibayar lunas. Tapi ini terbalik. Sudah lunas tapi barang belum sampai,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.