KULI AISELE, ROLLE.id–Kejadian tak mengenakan ini menimpa seorang gadis asal Desa Kuli Aisele Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.
Gadis manis yang berusia 17 tahun ini, sebut saja namanya dengan inisial FWT.
Melalui jalinan asmara, FWT, menjalin hubungan spesial dengan seorang pria, berinisial MA, asal Desa Oelasin Kecamatan Rote Barat Daya.
Dasar hubungan itulah, MA, berniat memperkenalkan FWT ke orang tuanya.
Ternyata, itu hanya modus, agar ia bisa menikmati tubuh gadis itu, bersama 3 rekan lainnya.
“Pada Minggu (04/02/) lalu, sekira pukul 19.00 wita, FWT dihubungi melalui messenger oleh MA untuk dijemput,” kata Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, melalui Kasi Humas, AIPTU Anam Nurcahyo, kepada ROTE MALOLE, Rabu (21/2).
“Dengan tujuan, untuk diperkenalkan ke orang tuanya AM, (ortu) yang tinggal di Desa Oelasin, Kecamatan Rote Barat Daya,” sambungnya.
FWT, saat mendengar ajakan itu, langsung menyetui untuk bertemu.
Bahkan, rela keluar di tengah malam untuk menemui MA, di tempat yang disepakati.
“Sekira pukul 23.00 wita, FWT, keluar rumah menuju ke tempat pacarnya berada,” kata Anam
“Selanjutnya FWT, dibawa ke rumah ti’i (tante) MA. Bukan ke rumahnya, seperti yang dijanjikan dalam komunikasi melalui pesan mesengger,” ungkapnya.
Di rumah itu, FWT, yang terlanjur dimabuk cinta oleh MA, tak lagi berpikir panjang.
Keduanya tenggelam, dan larut melakukan perbuatan layaknya suami-istri.
“FWT, dibawa MA, masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Lalu menuju ke dalam kamar, dan melakukannya,” kata Anam.
Usai mamadu cinta, keduanya pun pergi dari rumah itu. Bukanya ke rumah orang tuanya MA, FWT, malah dibawa lagi ke suatu tempat.
Rupanya, MA, telah bersengkongkol dengan beberapa rekanya, saat merayu FWT untuk bisa bertemu. Dan itu sudah dirancang mantap-mantap tanpa sepengetahuan FWT.
Sehingga begitu tiba di lokasi yang dituju, sedang menunggu tiga pria lain.
Mereka menanti MA, membawa FWT, untuk bisa melampiaskan hasratnya. Tapi begitu tiba, FWT, minta diantar pulang, karena berfirasat kurang baik.
“Pacarnya bilang sebentar baru diantar,” kata Anam.
“Tapi mungkin karena takut, FWT, berusaha melarikan diri. Namun dikejar, kemudian dirudapaksa secara bergiliran,” ungkapnya.
“Ada tiga pria yang mengejarnya, dan membawa paksa,” tambahnya.
Untuk diketahui, kejadian itu dilaporkan ke Mapolres Rote Ndao dengan nomor LP/B/18/II/2024/SPKT/Res Rote Ndao/Polda NTT/5 Februari 2024. (*/ROLLE/JIT)