JAKARTA, ROLLE.id–Suara lantang ini datangnya dari Simson Polin, yang bersuara menuntut keadilan di hadapan pengurus PSI seluruh Indonesia terhadap masyarakat Rote Ndao.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, sekaligus ketua DPD PSI Rote Ndao, Simson berdiri membela suara-suara kecil yang selama ini hidup tanpa kepastian hukum terhadap hutan yang dijaga.
“Warga kami bukan perusak. Mereka penjaga hutan. Tapi kenapa mereka tak punya hak atas tanah yang mereka rawat turun-temurun?,” lantangnya di forum PSI, yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini.
Dalam sebuah video yang diperoleh rolle.id (Rote Malole) Simson tegas mengatakan bahwa Rote Ndao, adalah rumah bagi ribuan keluarga yang menggantungkan hidup dari lahan yang disebut negara sebagai kawasan hutan.
Dan karena telah tinggal dan menetap, Simson tak ingin masyarakat hidup dalam ketidakpastian di atas kawasan hutan yang selamai ini ditempati.
Yang kemudian Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, didesak untuk melihat kenyataan secara langsung ke Rote Ndao.
“Saya minta beliau turun untuk lihat rakyat Rote Ndao yang selama ini menanam, merawat, dan menjaga bumi tanpa perlindungan hukum,” katanya.
Simson, mengusulkan agar beberapa kawasan hutan diubah menjadi perhutanan sosial. Sebuah program Nasional yang memberi akses kelola kepada masyarakat.
Program itu, kata Simson, bukan ancaman bagi lingkungan. Sebaliknya, dianggap sebagai solusi bagi keadilan agraria dan keberlanjutan alam.
“Kalau rakyat diberi hak, mereka tidak akan menebang, apalagi merusak. Mereka akan menanam dan hidup bersama alam, bukan melawannya,” ujarnya. (*/ROLLE/JIT)
