BA’A, ROLLE.id–Paulina Haning-Bullu, alias PHB, punya langkah begitu strategis dalam percaturan politik Rote Ndao.
Sosok perempuan tunggal yang terjun tahun 2008 ini, langsung melejit karena piawai dalam menaklukan lawan-lawannya yang laki-laki.
Ketenangannya merupakan modal dasar yang ia punya bersama Lentera, dengan jejak tiga kali tanpa jeda dalam perebutan kursi Bupati-Wakil Bupati.
Di mana, dalam hiruk-pikuk pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Rote Ndao, PHB, tak berespon untuk mendahului.
Sebaliknya, mantan Bupati pertama perempuan di NTT ini, mengambil kesempatan paling terakhir.
“Sejak dibuka proses penjaringan dari tanggal 16 April sampai 30 April 2024, mama Paulina sebagai juru kunci,” kata Denison Moy, ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao, Selasa (30/4).
“Semoga mama bisa mengunci pintu PDI Perjuangan Rote Ndao,” harapnya.
Bak gayung bersambut, PHB pun berharap demikian. Dan itu disampaikan dalam konferesni pers, usai mendaftarkan diri sebagai Bacabup di sekretariat DPC PDI Perjuangan.
“Orang bilang, yang terakhir bisa jadi yang terkemuka,” ucap PHB, disambut tepuk tangan.
“Kami juga berharap agar PDI Perjuangan bisa ada bersama kami, untuk sama-sama kita membangun Rote Ndao,” ungkapnya.
“Karena tentu, masih ada yang kurang. Dan saya harus akui itu,” sambungnya.
Memilih mendaftar paling terakhir tak hanya di partai berlambang Banteng moncong putih. Hal yang sama juga akan dilakukan di PSI, yang
“Mama Paulina, juga rencana daftar paling terakhir di PSI,” kata ketua Srikandi DPD PSI Rote Ndao, sist Apremoy Dudelusy Dethan, kepada ROTE MALOLE.
Sehingga jika dimungkinkan, maka PHB sudah memenuhi syarat pengusungan dirinya dengan memegang satu tiket.
Bahwa, dengan hasil perolehan kursi dalam Pemiluhan Umum (Pemilu) baru-baru, PDI Perjuangan meraih 3 kursi, dan PSI kursi.
“Untuk kepastian kan masih ada tahap-tahapnya. Dan PSI tidak punya syarat aneh-aneh. Kalau tidak korupsi dan intoleran, pasti PSI dukung,” kata Sist Apremoy. (*/ROLLE/JIT)