SEDEOEN, ROLLE.id–Terobosan luar biasa dilakukan oleh Kapolsek Rote Barat (Rotbar), IPDA Marfilson Petrus. Di mana, bahasa Inggris mulai dibiasakan untuk digunakan oleh para anggotanya. Dalam seminggu, dua hari dikhususkan untuk mengikuti kursus, di Mapolseknya.
Setiap anggota diwajibkan untuk mengikuti les/kursus yang sementara berlangsung. Dan ini dilakukan selain untuk meningkatkan penguasaanya, juga memudahkan para anggota Polsek, saat berinteraksi dengan para turis.
Pasalnya, Polsek Rote Barat, terletak di daerah wisata, daerah yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Sehingga pemahaman terhadap bahasa tersebut, dipandang penting untuk ditingkatkan.
Inisiatif ini diakui Marfilson, telah diketahui oleh pimpinanya, Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita. Sehingga untuk hal yang sedang dilakukanya, tidak dipersoalkan, malah disambut positif dan didukung untuk dilaksanakan.
“Pernah satu waktu beta (saya) sampaikan ke pimpinan. Bahwa kami di Polsek Rote Barat ada sementara lakukan giat ini (kursus bahasa Inggris) untuk perdalam pengetahuan anggota,” kata Kapolsek Rote Barat, IPDA Marfilson Petrus, Rabu (13/4) kepada ROLLE.id, di ruang kerjanya.
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan tersebut mulai dilakukan pada bulan Februari lalu. Dengan peserta, Marfilson, mewajibkan keterlibatan seluruh personil di Mopolseknya untuk mengikuti.
Marfilson, menyebut, sebanyak 12 anggota yang dipimpinya. Di mana jumlah tersebut termasuk dirinya yang dipercayakan sebagai Kapolsek.
“Kami di sini kan ada dua. Yaitu Mapolsek Rote Barat dan Pos Pol Ndao Nuse. Dan untuk jumlah, kami ada 12, sedangkang di Pos Pol Ndao Nuse ada 4 anggota,” bebernya.
“Sehingga untuk kegiatan kursus ini, baru kami lakukan dua bulan lalu. Sekedar mengasah kembali ilmu yang sudah kami dapat sebelumnya,” bebernya lagi.
Tujuanya, kata Marfilson, untuk memudahkan interaksi anggotanya dengan para turis asing. Yang diakui, penyelenggaraan kegiatan yang diinisiasinya, mulai menunjukan dampak yang diharapkan.
“Untuk memahami, rata-rata anggota sudah cukup. Hanya untuk membalas masih agak kurang. Karena ini juga baru memulai, tapi perlahan-lahan sudah mulai bisa,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk mengukur tingkat kemampuan berbahasa Inggris, Marfilson, mengatakan, sering dicek disaat melakukan apel kekuatan. Setiap pagi, masing-masing anggota diminta untuk menyampaikan beberapa kosa kata yang dilafalkan.
“Satu minggu dua kali kami diajarkan untuk terus mengasah. Kebetulan, di sini ada tenaga pengajar yang membantu kami. Jadi untuk hari Rabu dan Sabtu, kami semua mengikuti kursus untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,” kata Marfilson.
“Selanjutnya, pasti diberlakukan pada hari tertentu untuk menggunakan bahasa Inggris di Kantor. Tapi setelah 6 bulan kemudian, untuk mengukur kemampuan kami selama mengikuti kursus ini,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)