BA’A, ROLLE.id–Rapat Dengar Pendapat (RDP), yang digelar komisi A DPRD Rote Ndao, hari pertama, memicu kekecewaan para wakil rakyat, Senin (6/5).
Ketua Komisi A, Feky M. Boelan, yang memimpin jalannya RDP itu, memulainya dengan mempertanyakan sejumlah hal kepada Kepala Desa Matanae, Kecamatan Rote Timur Reskial Daud Teluain.
Merespon pertanyaan itu, Kades Reskial, sempat mengeluhkan kinerja beberapa perangkatnya yang tidak aktif.
Kondisi itu menurut Kades Reskial, menjadi penyebab terjadinya sejumlah kendala di dalam desa yang dipimpinya, terlebih penatausahaan keuangan desa.
“Banyak perangkat yang tidak aktif,” jawab Kades Riskial, kepada Feky Boelan, Senin (6/5).
“Perangkat Desa mana-mana, yang tidak aktif bapa Desa,” sambung Adrianus Pandie, salah satu anggota komisi A menanyakan.
“Kaur (Kepala Urusan) perencanaan, Kaur Umum, Kaur Keuangan, Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan,” sebut Kades Riskial.
“Saya pernah suruh hansip pergi jemput mereka di rumah,” sambungnya.
“Model begitu dong itu, kenapa tidak dikasi keluar saja. Kan bapak desa punya hak prerogatif,” kesal Adrianus, mendengar keluhan tersebut.
“Jangan sampai Kaur dan seksi di desa itu bapak desa pung tim pemenangan?,” sambung Adrianus, bertanya, dengan meminta Kades Matanae, mengoptimalkan kinerjanya bersama para perangkat.
Dengan sedikit mengalihkan pertanyaan, Adrianus, kemudian menanyakan jumlah dana yang dikelola desa Matanae.
Tergambar rasa kesal di wajahnya, karena Adrianus, memang pernah menduduki posisi seperti Riskial.
“Bapak Desa, DD dan ADD, nominalnya berapa pada tahun sebelumnya?,” tanya Adrianus.
“Satu koma satu milyar,” jawab Kades Riskial, yang mengaku kalau dirinya tak begitu tahu nilainya.
Karena tak puas, pertanyaan itu kemudian dilontarkan kepada Sekretaris Desa (Sekdes) yang ikut hadir dalam RPD itu.
“Pak sekretaris, pak Kades bilang sonde (tidak) tahu. Berapa anggaran yang masuk di Desa Matanae,” tanya Adrianus, yang mulai emosi.
Mendengar penjelasan Sekdes, Adrianus, yang masih kesal, kemudian memperjelas kapasitasnya di DPRD.
Kekesalanya itu juga dialamatkan kepada Camat, dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, juga Inspektorat.
“Saya di Banggar sudah 20 tahun. Kalau omong anggaran harus tepat. Jangan putar-putar dengan saya,” kesal Adrianus. (*/ROLLE/JIT)