Pasca Dilantik, Penyelenggara Pemilu Langsung Dilaporkan ke Bawaslu Rote Ndao, Demsi Minta Waktu

BA’A, ROLLE.id—Wajah penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Rote Ndao, telak ditampar cukup keras.

Tepat dialamatkan kepada dua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di dua kecamatan berbeda.

Masing-masing adalah KKPS Desa Oeseli Kecamatan Rote Barat Daya, dan KPPS Desa Oelua Kecamatan Loaholu.

Bahwa, kedua KPPS ini, seolah ‘menebar’ keraguan atas kredibilitas, dan kapabilitasnya sendiri. Padahal, mereka dipilih dari sebuah proses, dan seleksi yang cukup ketat.

Yang selepas prosesi pelantikan sebagai penyelenggara di tingkat desa, menyusul laporan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum di kedua KPPS itu. Dan pihak berwenang telah menerima laporanya.

Hal tersebut dibenarkan ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Demsi Toulasik.

Namun tak banyak yang disampaikan tentang pengaduan/laporan terhadap KPPS, yang diterima Jumat (26/1). Dia hanya menjanjikan untuk disampaikan setelah dirampungkan.

“Ia ada. Ada pengaduan yang masuk hari ini, Jumat (26/1),” singkat ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Demsi Toulasik, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, di kantornya, Jumat (26/1).

“Tapi sabar-sabar dulu, nanti disampaikan secara terbuka,” sambungnya.

Bawaslu, menurutnya tidak terburu-buru menyampaikan informasi ke publik.

Tapi dari pembicaraanya, sedikit tertangkap bahwa laporan yang masuk itu salah satunya mengarah ke dugaan pelanggaran KPPS yang terlanjur viral di Media Sosial (Medsos), Kamis (25/1).

Itu bertepatan dengan pelantikan seluruh KPPS, secara serentak di Rote Ndao.

Bahwa, melalui pengguna/pemilik akun Facebook atas nama Agnes Elimanafe, telah membuat sebuah postingan dengan menampilkan empat foto, bersama empat orang KPPS.

Dari empat foto yang dilampirkan itu, satu diantaranya kemudian memantik reaksi terhadap netralitas KPPS.

Di mana, ada seseorang yang belakangan diketahui bernama Ayu Tungga, sebagai anggota KKPS Desa Oelua, sedang mengangkat jari telunjuk, dan jari tengah (peace) dalam fotonya.

Gaya, dan simbol itu terlanjur identik dengan salah satu pasangan Calon Presiden (Capres), dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka, dalam Pemilu 2024 ini.

Tetapi foto tersebut kemudian dihapus oleh pemilik akun itu sendiri, setelah beradu komen di ruang privat Medsos.

“Intinya ada laporan, yang sudah diterima, pasti akan disampaikan,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.