PAPELA, ROLLE.id—Sebuah kejadian misterius dialami Amir Mera (72), seorang warga yang tinggal di Dusun Tasisu Desa Papela Kecamatan Rote Timur. Sekujur tubuhnya basah berlumur darah.
Kejadian itu dialaminya pada Minggu (21/1) sekitar pukul 20.30 wita. Saat itu, Amir, bersama tiga orang lainnya bermain kartu di dekat rumah duka, rumah Rohim Tolang.
Masing-masing adalah, Aryo Hasan, Lai, dan Ahmad Djailani. Aryo, di posisi kiri Amir, dan Lai, di bagian kanan. Keduanya dalam posisi berdiri.
Sementara Ahmad, yang berhadapan dengannya, dalam posisi sementara duduk di kursi.
Rumah itu hampir setiap malamnya didatangi warga sekitar. Karena jumlahnya yang cukup banyak, sehingga menggunakan sebagian halaman rumah Zaharia Domun.
Sebab, sekitar 3 minggu sebelum kejadian naas itu, ada sesorang yang belum lama dimakamkan setelah meninggal dunia. Dan mereka berkumpul untuk saling mendukung dalam kebersamaan.
Sambil bermain kartu dengan tiga warga itu, telinga bagian kiri, dan leher bagian belakang dirasa ada sesuatu yang menghantam. Dirasanya sangat perih dan sakit.
Seketika itu, ia pun hendak jatuh dari tempat duduknya. Yang secara kebetulan, listrik di rumah itu ikut padam. Beberapa rumah yang berdekatan juga mengalami hal yang sama, tapi tidak secara menyeluruh.
Dan semua orang langsung berlarian karena ketakutan. Tak ada yang menolong, dengan mengabaikan permintaan tolongnya.
“Korban sempat teriak minta tolong, namun tidak ada yang merespon,” kata Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, yang dikonfirmasi ROTE MALOLE, melalui Kasi Humas, AIPTU Anam Nurcahyo, Jumat (26/1).
“Korban kemudian berusaha pulang sendiri ke rumahnya, yang berjarak sekitar 50 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP),” sambungnya.
Terpisah, salah satu anak korban, Tupong Aldy, yang dikonfirmasi ROTE MALOLE, Sabtu (27/1), mengatakan, saat kejadian dirinya berada di Kupang.
Dari informasi yang diperoleh dari ibunya bahwa, Amir, terhuyun-huyun, sewaktu tiba di rumahnya.
Tangannya sambil memegang bagian kiri telinga, dan ia merasa kesakitan di bagian tubuhnya yang lain.
Istrinya diminta untuk melihat, dan menghentikan darah yang terus mengalir keluar. Sontak istrinya jadi panik.
“Menurut pengakuan bapak, ke mama, dong (orang) yang ada di sekitar situ sudah tahu. Dong ada di situ tapi bapak minta tolong sonde ada yang respon,” kata Tupong, yang dikonfirmasi melalui panggilan seluler.
“Artinya, tuan rumahlah, Rohim Tolang, dia menantu dari pemilik rumah yang tingga di rumah itu, bapak lihat setelah bapak hampir jatuh,” ungkapnya
“Tuan rumah yang laki-laki itu, jalan dekat bapak, jarak sonde sampe 1 meter, tapi seolah-olah seolah sonde ada orang,” tambahnya.
Karena darah yang terus keluar, akhirnya Amir, dirawat sedanya. Digunakan bubuk kopi untuk sekdar menghentikan darah, kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Sampai di Puskemas baru ibu perawat dong bilang kalau luka ini bukan karena jatuh. Tapi kena benda tajam. Makanya disuruh lapor Polisi,” kata Tupong. (*/ROLLE/JIT)